Tempat - tempat Impian yang ingin aku kunjungi
- Pegang erat - erat impian itu karena kamu belum pernah tahu kapan dapat terwujudnya.
Berceloteh mengenai Bucket List Travel atau tempat - tempat impian yang ingin aku kunjungi adalah hal yang menarik untukku. Membuat aku sangat bersemangat.
Mengapa? karena aku ini adalah orang yang suka sekali jalan - jalan, cinta banget malah. Sudah lama punya impian untuk bisa around the world. Dan ada beberapa negara yang sudah masuk daftar besar, namun ada pula beberapa negara atau tempat yang masuk pula dalam daftar kecil, dalam arti diupayakan, diharapkan serta dido'akan dapat segera terwujud terlebih dahulu, sesegera mungkin.
Daftar kecil itu yang akan aku celotehkan disini. Daftar tempat impian yang hadir karena suatu tujuan dan maksud. Travelling with purpose. Achieve knowledge, experiences also meaningful.
Tapi ngomong - ngomong sebelum nantinya aku bisa menjejakkan kakiku ke luar negeri. Menjelajah satu negara ke negara lainnya, aku juga bermimpi bisa menjelajahi negeriku sendiri, Indonesia tercinta. Dari Sabang sampai Merauke, pulaunya, pantainya juga pegunungannya. Indonesiaku yang indah, eksotis juga unik. Dan keinginan serta impian itu nyaris diwujudkan belasan bulan yang lalu, saat ada tawaran dari penjelajah perempuan untuk melakukan perjalanan keliling Indonesia serba low budget dengan beberapa rencana yang akan dilakukan. Dimulai dari 0 km di Pulau Weh, Sabang, berlanjut ke beberapa tempat hingga ke Papua. Perencanaan yang belum matang, budget yang belum terkumpul ditambah pandemi Covid-19 membuat rencana tersebut terlihat masih jauh dari realisasi.
Sedangkan untuk perjalanan around the world, aku bermimpi untuk memulainya dari Asia Tenggara, Asia Timur dan seterusnya. Dilakukan bersama teman backpacker terlebih dahulu juga tidak mengapa atau mungkin juga sendirian saja. Sejauh ini baru tercapai sedikit sekali penjelajahan itu, baru Singapura dan Vietnam.
Trip Singapura + Vietnam kala itu cukup berkesan dengan tujuh orang yang berbeda - beda sifat dan karakternya. Ada saja kisah unik dan seru mewarnai perjalanannya. Ada saja drama yang bisa muncul tanpa diduga meski hanya karena hal sepele yang terlihat remeh.
Salah seorang teman dalam perjalanan tersebut berujar, "Ann, kamu boleh punya impian bisa keliling dunia, semoga impianmu bisa tercapai suatu hari nanti. Ia menghela nafas panjang, kembali mengumpulkan kekuatan setelah menyusuri bukit - bukit berpasir (Sand Dunes) di Muine sebisanya. Ia lalu melanjutkan, "Pesanku hanya satu, jangan sampai lupa! jangan sampai kamu tidak menjejakkan kakimu di tanah suci, Mekah - Madinah, Baitullah."
"Amin, InsyaAllah." jawabku. "Siap kak, baik. Terimakasih sudah mengingatkan."Aku melanjutkan, "Aku akan ingat - ingat itu dan berusaha mewujudkan meski aku memiliki impianku yang lain. Ya, aku mau dapat umroh dan naik haji juga.
Berbulan - bulan kemudian, sebuah tawaran datang. Singkat cerita namaku terdaftar berkat ibuku untuk menjadi tamu di tanah suci. Namun pemberangkatannya masih dalam proses panjang, masih perlu banyak menabung pula untuk membuatnya menjadi nyata.
Satu impian disimpan untuk kemudian diwujudkan di masa yang tepat. Kini saatnya untukku kembali fokus, bangkit dan berjuang kembali untuk mengejar impianku ke beberapa tempat di bawah ini karena beberapa alasan dan tujuan pula. Beberapa tempat di bawah ini merupakan tempat impian dimana aku akan mewujudkan mimpi yang sudah beberapa kali tertunda sekaligus pula menjadi daftar tempat yang memang masuk dalam Bucket List.
Negeri Paman Sam
United State of America menjadi negara impian yang ingin dikunjungi untuk mengenyam ilmu sekaligus jalan - jalan tentunya. Negara bagiannya banyak, bisa kenyang menjelajah kurasa.
American Dream. Mengapa America? kata orang, semua impian akan dapat terwujud disana, akan ada pengakuan juga penghargaan, persis yang pernah didengungkan oleh sang Kepala Negara-Barrack Obama yang kini telah lengser, ucapan sang mantan kepala negara tersebut berhasil menggerakkanku untuk memiliki impian mendatangi negara yang dipimpinnya, karena sebetulnya negara impian aku untuk studi bukanlah america, tapi negara yang akan aku celotehkan setelah ini. Namun, karena pidato beliau yang kemudian menjadi salah satu alasanku bermimpi dapat terbang dan tinggal kesana.
Ini cerita mengapa akhirnya aku memiliki impian ingin ke America, semuanya berawal ketika aku berkenalan dengan seorang teman. Kami sama - sama senang menulis cerita anak. Kami banyak berbincang, menjadi dekat juga nyambung. Dari bincang - bincang tersebut temanku jadi semakin mengenal karakterku serta latar belakangku. Ia kebetulan sedang kuliah di America dengan beasiswa, dan berkunjung ke Indonesia saat liburan, meluangkan waktu untuk hadir di acara berkumpulnya mereka yang senang menulis cerita anak juga membuat ilustrasinya. Temanku itu kemudian berucap dengan yakin, "Elo harus apply ke America untuk kuliah dengan beasiswa. Harus. Tipe orang kayak elo yang dicari dan disukai sama orang America." katanya. Aku bertanya - tanya, apakah itu benar? dan ia pun meyakinkan, menjelaskan juga menceritakan tentang ini dan itunya.
Setelah benar - benar yakin, aku pun mencoba untuk sungguh - sungguh mencobanya.
Tapi ternyata hasilnya belum baik alias belum berhasil hehe. Apply dan tulisanku belum diterima, masih perlu diperbaiki dan dikembangkan lagi, dan mereka menunggu unutk itu. Aku mencoba lagi dan belum berhasil lagi, hingga Covid-19 pun datang dan usahaku berhenti sesaat. Aku rasa yang harus aku lakukan saat ini adalah mencoba menjadi versi terbaik dari diriku saja dulu. America take me! please hehehe
Negeri Kincir Angin
s-Hertogenbosch, HAS (Horticulture and Agribusiness), Den Bosch
HAS University of Applied Sciences
Aku ingin melakukan napak tilas kesana. Aku hampir kesana. Tinggal satu langkah lagi aku bisa mengenyam pendidikan disana. Pendidikan sekaligus Penelitian impianku.
Letter of Acceptance from HAS sudah ditangan. Namun, kenyataan berkata lain. Satu dan lain hal membuat aku belum jadi terbang kesana.
Aku kemudian sudah mulai melupakan impianku itu sebenarnya, aku sempat berfikir mungkin memang belum jalannya, mungkin memang tidak seharusnya aku perjuangkan. HIngga tanpa pernah aku duga sebelumnya, membayangkannya saja aku tidak pernah. Aku bertemu dan berkenalan dengan seseorang yang tinggal disana. Dia yang menemukanku terlebih dahulu. Seseorang yang menganggapku penting dan spesial (meski saat ini sedang ada sesuatu yang belum berjalan lancar lagi diantara kami). Seseorang yang akan membuka pintu rumahnya sekaligus pintu hatinya. Seseorang yang mau menyambutku disana. Seseorang yang katanya pula akan memasakkan masakan halal untukku. Padanya pula telah aku sampaikan, bila suatu hari nanti kakiku dapat sampai di tanah kelahirannya, aku ingin berkunjung ke HAS Den BOSCH, juga mengunjungi museum Multatuli yang ada disana (aku sudah mengunjungi museum Multatuli yang ada di Rangkas Bitung, dan aku ingin pula dapat mengunjungi museum Multatuli yang satunya lagi. konon katanya hanya ada dua museum Multatuli di dunia ini, satu di Belanda dan satu di Indonesia). Serta tidak lupa aku juga ingin mendatangi Museum Anne Frank (meski menurut seseorang itu harga tiketnya kurang sesuai dengan apa yang akan kita lihat di dalamnya).
Negeri Matahari Terbit
Banyak sekali kenangan dan cerita yang tercecer dari negeri-nya Oshin ini. Banyak lika - liku cerita perjalanan dan perjuangan tentang aku yang ada kaitannya dengan negara Jepang.
Selain sudah terpesona dan tertarik sejak lama dengan segala sesuatunya tentang Jepang.Tujuanku berkunjung kesana selain menjelajah, travelling juga adalah untuk silaturahim. Dua orang teman perempuanku menikah dengan lelaki Jepang dan menetap disana. Satu teman adalah teman SMUku yang tinggal di Osaka. Teman yang satunya lagi adalah temanku saat aku bekerja di Perusahaan Jepang, ia tinggal di Tokyo.
Jepang juga merupakan negara incaran yang ingin aku taklukan untuk mengenyam pendidikan dengan beasiswa. Bahasa Jepang kupelajari secara mandiri, berkelompok hingga ikut tes Kemampuan Bahasa Jepang pula. Apply beasiswa juga sudah coba kulakukan, beasiswa untuk guru, beasiswa Monbugakusho. Dan aku masih belum berhasil.
Cinta pertamaku juga ada cerita dan kaitannya dengan Jepang.
Seseorang yang tinggal di negeri permukaan rendah juga pernah mengukir kenangan indah bersamaku. Beberapa tempat ia tunjukkan padaku. Indah, cantik dan menarik semuanya. Gunung Fuji juga terlihat begitu anggun dan kuat dalam bidikan tangan melalui kameranya. Kami pernah saling berharap bisa bersama disana. Seperti napak tilas pula, mengunjungi, singgah juga menetap beberapa saat di tempat - tempat yang pernah menjadi perantara di antara kami berdua.
Negara Transkontinental,
Negara ini menarik, unik juga mengundang untukku. Selain wilahnya yang berada pada dua benua, benua Eropa dan benua Asia. Orang - orangnya juga cukup hangat dan bersahabat. Laki - laki dan perempuannya dikenal memiliki paras yang rupawan.
Dan itu memang benar adanya, temanku salah satunya. Wajahnya rupawan, hatinya baik. Dia mengundangku datang ke negaranya, karena alasan itulah Turki menjadi salah satu tempat impian yang ingin kukunjungi. Negaranya juga bagus dan bersih. Teman baikku ada di Ankara dan Izmir.
Makanannya enak - enak, dan sebagai seorang muslim aku tidak perlu khawatir karena makanannya dijamin halal. Temanku yang tinggal disana menjanjikan aku bahwa ia akan menjamuku dengan menyuguhkan semua makanan - makanan yang ada disana. Makanan apa saja yang aku mau. Orang Turki yang baik memang murah hati dan senang berbagi pada temannya.
Kurdistan, Irak
Kurdistan masuk daftar negara yang ingin aku kunjungi, lagi - lagi karena undangan jamuan dari seorang teman. Teman yang baik. Betul - betul baik dan tulus. InsyaAllah.
Bangsa Kurdi dikenal sebagai bangsa yang dermawan di dunia ini. Pandai menyambut tamu dengan baik. Hospitalitynya tidak perlu terlalu banyak diragukan. Mereka senang memberikan yang terbaik untuk temannya.
Negaranya juga indah dan menawan. Dengan pegunungan - pegunungan yang nampak begitu tangguh dan kokohnya. Bukit - bukit dengan bunga liarnya yang cantik. Sungainya. Perkebunannya, buah palm, peach juga tin tumbuh subur disana. Begitu juga dengan apel dan anggurnya.
Salah satu Foto yang dikirim oleh temanku yang tinggal di Kurdistan
Penduduknya mayoritas adalah muslim, seperti Turki. Orang Kurdish akan ramah menerima para tamu.
Itulah Bucket List Travelling impianku. Aku berharap semua impian tentang tempat - tempat yang ingin kukunjungi itu dapat menjadi kenyataan semuanya. Dapat mewujud nyata. Dream come True. Amin.
#day4
#KUBBU30HMC #kubbunetwork @kubbu-bpj
#writingchallenge #tantanganmenulis #30harimenuliscerita






0 Komentar