It's My Day
Annline
Tantangan Menulis hari ke dua puluh adalah sangat menantang, karena temanya adalah 'Cerita Tentang Aku', dimana kita akan membuat cerita kita sendiri dengan alur yang sesuai dengan dinamika cerita namun pula kita wajib menyisipkan beberapa kalimat yang sudah ditentukan.
Nah, akan seperti apakah cerita itu akan bergulir nantinya? akan jadi cerita apakah kira - kira?
Cerita ini akan mengalir sesuai apa yang akan digulirkan oleh aku melalui jemarinya juga memori yang bersahabat akrab, selalu erat...
Ini dia ceritanya...
Mari kita ikuti...
Hari ini aku terbangun dari tidur, tidur yang masih sebentar, tidur yang masih kurang banyak jumlah jamnya. Aku baru tidur tiga jam saja! Oow, apa yang sudah aku lakukan ya? Kepalaku masih terasa berdenyut - denyut efek terbangun kaget karena suara alarm yang sengaja dipalingbesarkan volumenya. Maklum aku kan kalau tidur kebo hehe mana nasib banget lagi pula seseorang yang timbang ngebangunin via misscall aja, susah dan pelitnya ampun - ampun dah. Duh biyung.
Aku tidak boleh terlambat hari ini! ada sesuatu yang penting untuk dikejar, sesuatu yang ingin kuraih dan wujudkan. Aku tidak boleh menyesal. Setelah selesai mempersiapkan diri (sudah selesai bersih - bersih dan membawa bekal), juga sedikit rapih - rapih kamar, aku memesan gojek dengan tujuan halte busway di Cibubur. Beruntung, gojekku sampai saat Busway jurusan UI baru bertandang, antrian tidak terlalu panjang saat aku berjalan masuk ke dalam bis. Ahhh leganya...ketika aku melihat beberapa bangku yang masih kosong, keadaan di dalam bis juga cukup lengang. Kesempatan nih pikirku, yay! kesempatan emas untuk melanjutkan cerita tentang 'Tokoh Idola', yang aku tulis untuk 30 Hari Menulis Cerita. Aku terhanyut saat menyambungkan orat - oret tulisan di buku catatan yang sempat aku tulis sedikit saat hendak tidur. Hingga tak lama kemudian, roda ban mulai berputar, bis berjalan, rasa kantuk pun mulai menyergapku. Aku hampir kejedot kaca jendela, rasa malu akhirnya membuatku sedikit terjadi. Tapi rasanya aku jadi kesal dan uring - uringan. Pertama, tidurku sama sekali belum sekali, belum tuntas. Kedua, bisa - bisanya 'si jelek' hadir dalam sekelebat mimpi dalam tidur yang cuma sesaat itu, heran! dan masih kesal rasanya..apa mungkin dia disana merindukanku juga? huh! mana kutahu..untungnya dia hadir hanya seperti montage saja, setelah gambar berganti..mimpi selanjutnya menjadi lebih terang dan berkesan, aku bertemu anak bayi imut yang duduk di sebelah kiri atasku, mengusap - usap rambutku dengan penuh kasih sayang, di sebelah kananku ada seekor kucing berbulu lebat yang halus sedang bermanja - manja padaku. Pocky! seketika aku jadi teringat Pocky kucingku yang manja, aku belum memberi makan kucingku, kemudian aku bergegas naik KRL, setelah Busway yang kutumpangi berhenti di Pemberhentian Bis atau halte Tanjung Barat. Tergopoh - gopoh aku menaiki dan menuruni jembatan penyeberangan orang dengan semangat empat lima
Seperti biasa KRL pagi ini cukup penuh sesak, .Aku berdiri memeluk tas yang disampirkan ke depan. kriuk kriuk, perutku sudah mulai bermelodi minta diisi, segelas atau sebotol air putih saja dulu rasanya sudah menjadi hal yang indah untukku. Tapi aku harus menahan itu semua karena di dalam KRL itu dilarang makan juga minum. Puasa beberapa saat dulu ya, batinku dalam hati..nanti bila sudah sampai di lokasi baru cari sesuatu untuk mendamaikan serta mengharmonisasikan isi perut.
Sampailah aku akhirnya di tempat meeting. Ternyata orang - orang belum datang, mungkin karena hujan deras yang tiba - tiba mengguyur selepas shubuh tadi. Jadi, aku masih punya beberapa menit untuk mencari warung makan yang tidak terlalu jauh dari sini. Dang! rumah makannya tutup dong cukkk huhu..tiga tempat makan yang bersebelahan tutup kompakan. Aku pun berjalan menyusuri trotoar hingga menemukan sebuah warung kopi kecil d seberang jalan raya. Alamat makan indomie lagi nih, batinku.
Setelah pesanan indomie datang, aku segera mengeluarkan bekal nasi yang aku bawa tadi dari rumah. Ya, aku hanya membawa nasi saja haha..karena tidak sempat masak nasi goreng karena bangun tidur saja udah telat. Aku pun mengaduk nasi dalam piring yang dipenuhi indomie. Perasaan jadi lebih tenang bin tentram karena perut sudah terisi, aku kembali melenggak balik ke tempat meeting.
Meeting masih belum dimulai juga, karena belum semuanya hadir, yang terpenting pemimpin rapatnya juga masih di jalan karena terjebak macet. Hadeuhh, pikiranku jadi melayang ke si Pocky kucing manjaku yang belum ku kasih makan, aku jadi kangen, bisa dipastikan pulang ke rumah jadi tambah larut kalu begini ceritanya.
Sambil menunggu, aku melihat - lihat poster - poster film yang dibingkai cantik dalam figura. Sebuah poster film menarik perhatianku, Sepasang muda - mudi sedang menempelkan sebelah telinga masing - masing di dinding yang menjadi pemisah diantara mereka berdua, tanpa mereka sadari sebelah telinga mereka itu saling menempel walaupun terpisahkan oleh dinding, berusaha mendengarkan suara satu sama lain. Dari balik jendela, nun jauh disana, Menara Eiffel berdiri tegak.
Akhirnya meeting dimulai. Dan benar saja seperti dugaanku sebelumnya, bahwa aku akan sampai rumah lebih larut. Pocky si kucing manja langsung menyambutku begitu melihatku berjalan menuju pintu rumah. Tapi, mengapa rumah gelap sekali. apakah mati lampu? aku mengecek ke sekeliling, melihat rumah tetangga di samping dan depan, listrik tetap menyala di rumah mereka. Pocky mengeong dan mengarahkan aku untuk kembali ke rumah, memberitahu bunyi 'tit tit tit tit tit tit' padaku, ternyata kemudian aku pun menyadari bahwa token listrik sudah habis.
@kubbu_bpj @annline
#KUBBU30HMC #writingchallenge #day20
#tantanganmenulis #30harimenuliscerita #it'smyday
0 Komentar