Melakoni Kisah dari Sebuah Buku Favorit

 Totto - Chan

Gadis Cilik Di Jendela


  Tantangan Menulis hari ke delapan, tentang buku favorit. Buku adalah sebuah benda istimewa untukku sejak aku masih belia. Aku sudah akrab dan bersahabat dengan benda itu lama sekali. Dan aku senang, hingga suatu hari sebuah keajaiban menjelma nyata. Isi cerita dari buku favoritku menjadi salah satu kisah terbaik dan favoritku.


     Sebuah buku. Benda berbentuk kotak, segiempat bernama lain bahan bacaan, bisa merubah sebuah peradaban, sebuah karakter, sebuah kebiasaan, sebuah perasaan hingga sebuah pemikiran.


    "Jangan kau remehkan!" kataku pada diriku sendiri. Kekuatannya begitu dahsyat. Pada setiap untaian kata demi kata itu mengandung gubahan juga gugahan. Benda itu mampu memberikan dampak luar biasa. 

            Konon sejarahnya, terjadinya penjajahan oleh bangsa asing berkulit putih di negeri kita pun asal mula pemicunya adalah isi dari sebuah buku yang ditulis oleh seorang londo, usai kedatangannya ke negeri gemah ripah loh  jinawi ini. Sang londo begitu terpesona dan terinspirasi dengan segala yang ada di bumi pertiwi, ia memutuskan untuk menuliskannya dan menjadikannya sebuah buku, serta menerbitkan juga mengedarkannya di negerinya. Disana banyak yang membaca karyanya dan buku itu menjadi perbincangan disana, viral dan terkenal. Sehingga terbersitlah keinginan dari bangsa kulit putih itu untuk merebut, menguasai dan memiliki kekayaan serta kemakmuran negeri Zamrud Khatuliswa. Mereka yang telah membaca buku dan ingin melihat kebenarannya pun kembali dan  bertekad ingin mendapatkannya dengan cara apapun, dan dimulailah penjajahan itu.


        Seorang kawan senior pernah berkata padaku, berhati - hatilah juga cermat dengan bahan bacaan yang kamu pilih! kenapa? karena bisa jadi bacaan apa yang kamu lahap itu bisa menjelma nyata dalam kehidupanmu. Setidaknya itu yang terjadi secara nyata pada diri juga kehidupan kawanku itu. Dan percaya atau tidak, hal itu pun terjadi pula padaku.

            Dan beginilah sepenggal ceritaku bersama buku favoritku...

           Awalnya aku melihatnya di sebuah pameran buku. Buku yang cukup sederhana namun cukup eye catching itu berhasil mencuri perhatianku dari buku - buku lainnya yang juga aku minati. Buku itu berwarna putih di bagian depan juga belakangnya, dengan sebuah saja gambar yang hampir memenuhi bagian depannya. Gambar seorang gadis kecil yang sedang duduk, topinya selalu membuatku mengingatnya. Tanpa banyak keraguan, aku meraih buku itu, dan ajaib! sekejap saja aku sudah merasa suka dan jatuh cinta serta ingin segera membacanya. Aku tambah girang, berhubung sedang pameran buku jadi aku dapat potongan harga. Aku berhasil menggondol buku itu dan beberapa buku juga novel - novel. Senang dan leganya aku hari itu.

            Benar saja, aku sama sekali tidak kecewa membeli 'buku putih' itu. Aku suka sekali dengan ceritanya, kesederhanaanya, kejujurannya, meski ada juga sih sepengetahuanku yang tidak terlalu menyukai buku itu seoerti, tidak mengapa kita punya hak untuk memilih dan menyukai. 

              Saking sukanya, aku bahkan tidak bisa berhenti untuk tidak terus membacanya. Aku keasyikan dalam cerita yang menurutku sangat seru sekali itu. Sampai - sampai aku terhanyut dalam setiap jalinan ceritanya. Aku juga sampai membayangkan bagaimana rasanya bila aku bisa melakoninya sebagai salah satu tokoh favorit pula di buku itu.

Aku membayangkan, menginginkan serta memimpikannya.


      Selanjutnya, bertubi - tubi aku diketemukan dengan seseorang yang berkaitan dengannya, kemudian dengan orang yang berpengaruh terhadapnya.

            Pertama, tanpa diduga aku bertemu dengan seorang teman, dia teman SDku. Benar - benar tidak disangka ternyata dia mengajar di sebuah sekolah, sekolah yang 'berbeda', sekolah dengan konsep yang menarik, konsep yang aku sukai, sebuah konsep yang hampir serupa dengan konsep yang aku baca di 'buku putih'. Semakin seru nampaknya, setelah kami saling bertutur dan temanku itu menceritakan pengalamannya. Aku semakin menginginkan impianku menjadi kenyataan.

        Kedua, diselenggarakannya sebuah acara dimana dihadirkan sang konseptor dari sebuah sekolah istimewa yang aku impikan. Aku menghadiri acara tersebuat dengan penuh semangat dan antusiame tinggi. Disana kita bisa bertanya langsung pada sang konseptor meski forum itu terbilang forum yang cukup akbar. Kesempatan bertanya pun tidak disia - siakan, jawaban yang mengalir dari bibir sang konseptor semakin menginspirasi dan meyakinkanku, ditambah kepribadian, keramahan, kerendah hatian hingga pembawaan sang konseptor mengingatkanku pada kebijaksanaan Bapak Kepala Sekolah yang ada di 'buku putih'. 

Apakah ini tanda? aku merasa ini seperti pertanda..

            Mungkin sama seperti halnya LOA (Law of Attraction)  dan RAS..mohon maaf aku masih berusaha mengingat apa kepanjangan dari RAS, yang aku ingat adalah bahwa jika kita menginginkan dan memimpikan sesuatu dan kita fokus, positif juga percaya padanya, maka semesta akan memberikan tanda - tanda itu pada kita, kita akan bertemu dan menemukan pertanda tersebut, dan pada akhirnya kita dapat memperoleh atau mewujudkan apa yang kita mau 

            Ketiga, seorang teman baik yang aku kenal karena sama - sama dipertemukan sebagai Finalis Ratu Baca Tulis kala itu memberitahuku, bahwa sebuah sekolah istimewa yang persis seperti yang aku impikan membutuhkan seorang pengajar disana. Teman baikku itu sangat excited dan yakin bahwa aku sangat cocok dengan kriteria apa yang mereka butuhkan. Teman baikku sangat yakin sekali, bahkan ia sangat keukeuh dan memastikan bahwa aku sudah mengapply ke sekolah tersebut.

Perjalananpun sepertinya berjalan dengan cukup mudah untukku. Meski perlu menjalani serangkaian tes, aku berhasil melewatinya hanya dengan beberapa tahap saja. Mungkin karena mereka juga sangat membutuhkan seorang pengajar atau kah memang sudah menemukan kecocokan. Satu yang pasti, aku sangat senang sekali dan bersyukur bisa menjadi bagian darinya serta bertekad akan memberikan semua yang terbaik dari diriku yang aku bisa. Sepenuhnya.

                Perjalanan pun dimulai. Perjalanan dan kisah dari sebuah buku yang aku favoritkan menjelma nyata di kehidupanku.

                Aku menjadi seorang pengajar, aku menjadi seorang guru. Aku mengajar beragam anak - anak istimewa dengan konsep dan metode belajar yang istimewa di sekolah yang istimewa. Persis seperti yang ada didalam 'buku putih'. Buku Totto-Chan, Gadis Cilik di Jendela. Bahkan aku pun bertemu dan memiliki seorang Kepala Sekolah yang memimpin kami di sekolah dengan begitu bijaksana, persis seperti Bapak Kobayashi.

            Aku tidak pernah bosan membaca buku Totto-Chan, dari awal hingga kemudian. Berkali-kali aku membacanya. Nama anjing Totto pun masih kuingat, Rocky namanya hehe. Buku itu juga bisa men-charge semangatku saat sedang letih dan menghadapi berbagai tantangan juga kendala dalam mengajar, yang tidak selamanya mudah dan berjalan lancar, namun juga layak diperjuangkan juga dicintai. Buku Totto-Chan turut mendampingi saat up and downku dalam kiprah mengajar, terutama di masa - masa awal.

                Buku Favoritku menjadi kisah perjalanan favoritku pula yang akan selalu kukenang dan kusyukuri. Sungguh ajaib bukan kisah yang didasarkan pada cerita nyata yang dibukukan oleh Tetsuko Kuroyanagi dapat pula menjelma dalam kisahku dengan versinya sendiri.



                   Benar adanya kemudian untukku, ucapan kawan senior yang juga adalah merupakan seorang  Pemimpin Redaksi di Sebuah Lembaga Penerbit dimana aku menjadi reporternya. Kata - kata beliau terus terngiang - ngiang dan akan selalu aku ingat.


                Bagaimana kah cerita kalian dengan buku favorit kalian? Apakah kalian juga pernah merasakan seperti apa yang aku rasakan, adakah kita memiliki pengalaman yang sama atau serupa...atau kah hanya aku saja dan kawan seniorku itu...



@kubbu_bpj @annline

#KUBBU30HMC #30harimenuliscerita #tantanganmenulis

#writingchallenge #day8 #08102020

Posting Komentar

2 Komentar