Gangguan Kesuburan pada Pria dan Solusinya

oleh: Anni Nurlina Sari



Foto oleh Alex Green dari Pexels


Bagi sebagian besar pasangan suami istri kehadiran buah hati di dalam sebuah pernikahan adalah hal yang didambakan. Banyak pasangan dan bahkan juga lingkungan sekitar yang menyoroti hal tersebut sebagai sesuatu yang kurang, sesuatu yang rasanya masih kurang lengkap.

Lalu, bagaimana akhirnya kemudian bila setelah ditunggu dan dinantikan dari waktu ke waktu, sang buah hati tidak juga kunjung datang? apa yang harus dilakukan ditengah kecamuk yang mendera pasangan suami istri yang mengalaminya, yang berpengaruh dan berdampak juga kepada keluarga besar mereka masing - masing?

Dalam kondisi seperti itu, menjadi sebuah hal yang lumrah atau pada umumnya masalah tersebut lebih ditujukan kepada pihak wanita, merekalah yang biasanya akan dianggap berkontribusi besar menjadi penyebab terjadinya perkara. Padahal, tidak selamanya, faktor masalah tersebut sumbernya selalu berasal dari sang wanita saja, pria juga memiliki andil atau perannya, juga mereka berdua. Seperti yang disampaikan oleh dr. Indra N C Anwar, Sp. OG pada sebuah Kuliah Whatsapp dalam rangka memperingati "Hari Kontrasepsi Sedunia".

Saya merasa beruntung sekali, karena pada suatu hari menjelang akhir bulan September 2021 yang lalu, seorang teman dari Klub Buku dan Blogger (KUBBU) Backpacker Jakarta menginformasikan mengenai Kuliah Whatsapp tersebut yang akan diselenggarakan pada tanggal 30 September 2021, dengan yakin dan senang hati saya segera mendaftarkan diri dan bersedia untuk meliput dan kemudian menuliskannya.



Materi dipaparkan dengan cukup jelas dengan sebelumnya peserta dapat membaca - bacanya terlebih dahulu dari modul yang diberikan untuk kemudian menyimpan dan menyampaikan pertanyaan - pertanyaannya. 

  Dan ternyata memang benar dugaan saya,  isi pemaparannya cukup berbobot, ilmu yang disampaikan related dengan kondisi yang sedang dialami oleh pasangan suami istri yang masih terus menanti buah hati. Pengetahuan yang disampaikan berdasarkan pengalaman dokter Indra selama berpraktek juga dapat sangat bermanfaat untuk mereka yang sudah berumahtangga pun untuk mereka yang sedang merencanakannya, wawasan dari materi yang disharing perlu diketahui sedini mungkin, sebagai bahan pelajaran dan juga persiapan. 

Topik atau materi diangkat untuk menjawab dan mensosialisasikan pengetahuan mengenai keresahan dari banyak pasangan suami istri yang mendamba hadirnya buah hati di tengah - tengah pernikahan mereka. Meskipun angka atau jumlah pertambahan penduduk semakin meningkat bila dilihat dari data yang ada, hal tersebut sama sekali tidak menyurutkan langkah dari mereka yang belum memiliki buah hati untuk menyerah begitu saja setelah berusaha atau pun menunggu cukup lama.

Latar belakang pendidikan dokter Indra didapatkan beliau dari Fakutas Kedokteran Universitas Indonesia. Berbagai Training, Kongres hingga Seminar beliau peroleh dari dalam dan luar negeri, menjadi peserta juga pembicara. Berbagai pengalaman sebagai Tim Operasi juga Kepala Puskesmas dan lain sebagainya pun pernah beliau jalani.


Materi yang dipaparkan dalam Kuliah Whatsapp lebih memfokuskan pada gangguan kesuburan yang dialami pria.

Berikut akan saya paparkan hal - hal pokok yang saya dapatkan dan rangkum dari Kuliah Whatsapp bersama dokter Indra.

Faktor Kesuburan adalah merupakan sebuah hal yang vital.

Mengapa?

Karena, menjadi faktor penentu terjadinya sebuah kehamilan. Pasangan suami istri harus sama - sama dalam kondisi yang subur. Mereka harus memiliki kesuburan reproduksi yang baik agar harapan untuk mendapatkan keturunan dapat terwujud.

Ternyata pemeriksaan kesuburan suami istri itu sangatlah penting, tidak melulu harus selalu perempuan saja yang disasar, tapi pria juga. Justru ditangan pria sebetulnya cukup vital pula, sebab kualitas sperma serta kemampuan seorang laki - laki juga kesuburan dirinya akan sangat mempengaruhi sekali di dalam terjadinya pembuahan.

Selama ini yang menjadi sorotan di masyarakat terkait kesuburan juga ketidakberhasilan pembuahan untuk menghasilkan kehamilan itu bersumber pada pihak wanita saja, padahal fakta dan realitasnya tidak selalu demikian.

Karena kehamilan adalah akibat dari usaha dan tindakan berdua, maka ada baiknya bila kedua belah pihak sama - sama memeriksakan diri dan berbenah bersama. Karena pada kenyataannya pula, suami istri sebagai satu kesatuan biologik memiliki andil yang sama kuatnya dalam menyumbang terjadinya sebuah kehamilan. Menurut data, penyebab ketidakberhasilan tersebut empat puluh lima persennya berasal dari istri, sedangkan suami menyumbang empat puluh persennya. Hampir berimbang dan sangat perlu diperhatikan dari kedua pihaknya.

Beberapa Mitos yang Terkait Kesuburan Pria

#1. Terdapat pemahaman yang menganggap bahwa jika pria hanya memiliki satu testis maka hal tersebut akan mempengaruhi kesuburannya. Pada kenyataannya tidak begitu, seorang pria akan tetap tergolong memiliki kesuburan yang baik walaupun hanya memiliki satu testis saja, asalkan testisnya tersebut dapat berfungsi secara normal.

#2. Usia seorang pria dapat mempengaruhi kesuburannya dan kualitas sperma yang ia hasilkan. Pada kenyataannya, tidaklah demikian, sebab sperma umumnya tidak terpengaruh usia, selama pria yang bersangkutan sehat secara fisik.

Hal Penting dalam Kesuburan Pria

Yang utama perlu diketahui adalah jumlah dan kualitas sperma. Setidaknya akan terdapat lebih dari 80 juta sperma dalam ejakulasi.

Normal Semen Criteria (WHO 2010), Volume lebih dari dan sama dengan 1,5 ml. Sperm concentration dalam ml lebih dari 15. Progressive sperm motility lebih dari 32 persen. Morphological normal sperm lebih dari 4 persen.


Mendeteksi Gangguan Kesuburan

Gangguan kesuburan yang dialami oleh pasangan suami istri dapat dikenali tandanya melalui jangka waktu berhubungan. 

Adapun kemudian gangguan kesuburan itu dikenal dengan sebutan infertilitas. Pasangan suami istri dapat dikategorikan pada golongan infertilitas bila dalam jangka waktu dua belas bulan setelah bersenggama secara teratur tanpa alat kontrasepsi dan belum juga terjadi kehamilan. 

Jangka waktu dua belas bulan adalah jangka waktu yang ditetapkan untuk mendiagnosis adanya kidaksuburan atau infertility. Bila dalam waktu dua belas bulan belum hamil, padahal sudah berhubungan seks teratur dan sering juga tanpa adanya alat kontrasepsi, maka dapat diketahui bahwa hal tersebut sudah termasuk gangguan kesuburan, atau yang dikenal dengan istilah infertilitas primer. Jangka waktu ini terutamanya adalah untuk praktek klinik. 

Sedangkan WHO (1993)/ESHRE (1996), merekomendasikan dua puluh empat bulan sebagai definisi infertilitas, untuk kepentingan riset epidemiologik.

* Unexplain infertility merupakan jenis gangguan kesuburan, dapat dideteksi melalui pemeriksaan di klinik. Pada pemeriksaan dasar (HSG), analisa sperma dan fungsi ovulasi tidak ditemukan kelainan pada kasus ini.

Namun, dalam kasus tersebut penanganan gangguan kesuburan dapat dilakukan, dengan cara induksi indung telur atau juga inseminasi. Bila belum berhasil terjadi kehamilan juga, maka bisa dilakukan laparoskopi atau bayi tabung.


Yang Paling Penting Dilakukan Pria untuk mengetahui adanya Gangguan Kesuburan...

Yang paling pokok dan utama yang bisa diupayakan adalah dengan Tes Analisa Sperma. Hasil dari tes nantinya akan mampu membaca bagaimana jumlah dan kualitas sperma seorang pria, masuk kah ke dalam standart kemampuan atau kategori untuk dapat membuahi atau tidak?

Terdapat masalah atau tidak kah dalam spermanya? Perlu diketahui adakah kondisi Azoozpermia pada pria atau tidak.  

Azoospermia adalah kondisi dimana tidak ada sperma pada cairan ejakulasi selama orgasme (air mani). Azzospermia dapat terjadi karena obstruksi pada saluran reproduksi atau produksi sperma yang tidak memadai. Sumber : Google.


Beberapa hal yang mempengaruhi Kesuburan pada Pria...

Kesuburan seorang pria dapat dikenali dari tanda - tanda yang bisa diperhatikan,sperti yang telah disebutkan di atas, analisa sperma menjadi hal yang pertama - tama harus dilakukan terlebih dahulu.

Kesuburan seorang pria dapat meningkat juga menurun, berikut hal - hal yang dapat berdampak pada terjadinya penurunan fungsi kesuburan pada pria:

* Kebiasaan Merokok,

* Kebiasaan mengonsumsi alkohol,

* Kebiasaan tidak berolahraga, sehingga memiliki berat badan yang berlebih,

* Kebiasaan memakai pakaian atau celana dalam yang ketat,

* Kebiasaan berendam di air panas,

* Kebiasaan yang bisa membuat testis atau buah zakar menjadi panas, misalnya: karena pekerjaan, laptop yang ditaruh di paha, hp yang ditaruh di kantong,

* Kebiasaan mengonsumsi kafein yang berlebihan,

Selain dari tujuh kebiasaan di atas, penyakit - penyakit umum seperti diabetes dapat pula menjadi pencetus dari penurunan kesuburan pada pria. Saat seorang pria didera suatu penyakit tertentu, maka hal tersebut dapat pula mempengaruhi segala fungsi dari tubuhnya, salah satunya menghambat atau menurunkan fungsi dari kesuburan dirinya. 

Selain itu, faktor genetis pun turut memberikan andil dan kontribusinya hingga asap rokok yang terhirup oleh mereka para pria yang merupakan perokok pasif atau pun aktif, sedikit banyak akan turut mempengaruhi pula.


Cara mutlak yang dapat dilakukan untuk mengetahui secara pasti adanya Gangguan Kesuburan Pria...

Pertama, lihat, perhatikan juga amati, pada saat berhubungan suami istri yang syah, apakah pria atau suami bisa mengalami ejakulasi? juga pada saat masturbasi, apakah ada tanda - tanda kesulitan atau gangguan? 

Pada saat - saat seperti itulah gangguan kesuburan pada pria dapat diobservasi secara dini, ada masalah atau tidak?

Lalu kemudian, perhatikan pula mengenai jumlah dan kualitas dari sperma yang dikeluarkan, untuk hal tersebut tidak ada jalan lain selain melakukan pemeriksaan di klinik. Pemeriksaan sangat penting untuk dilakukan, karena sperma harus normal dan harus diketahui apakah memenuhi syarat terjadinya kehamilan atau tidak.


Solusi Gangguan Kesuburan Pada Pria...

Solusi yang saya paparkan ini adalah pendapat pribadi penulis sendiri, yang dirangkum juga berdasarkan dengan apa yang dipaparkan dokter Indra bahwa pemeriksaan kesehatan, pengecekan adanya suatu penyakit umum serta kesadaran akan gaya hidup yang selama ini dijalankan perlu sekali untuk menjadi sebuah perhatian dan pemahaman.

Para pria sebaiknya bersedia memperhatikan, memedulikan juga meperhatikan gaya hidup yang sehat. Penerapan pola hidup yang seimbang dan terjaga. Pemeriksaan yang dilakukan pertama - tama adalah pada pria, melalui tes atau analisa sperma.

Peduli pada diri sendiri adalah yang utama dan perlu dilakukan. Lalu, diiringi dan diimbangi pula oleh kesadaran juga kemauan untuk memeriksakan diri juga tidak kalah pentingnya. Pasangan suami istri harus mau bekerjasama dengan baik demi terwujudnya keberhasilan dan kebahagiaan bersama. Sebaiknya pasangan saling mendukung dan menguatkan pula satu sama lain.

Alur upaya:

* Analisa Sperma

* Bila hasil Analisa Sperma adalah baik, maka hubungan suami istri kemudian harus sering pula dilakukan, agar kemungkinan terjadinya kehamilan itu besar. Bila jarang melakukan hubungan suami istri yang berkualitas, maka akan semakin kecil pula peluang untuk bisa hamilnya. Perlu untuk diketahui, secara teoritis wanita atau istri hanya bisa dihamili 1 hari dalam 1 siklus haid.

* Bila sudah dilakukan dua alur upaya diatas dan masih belum berhasil, maka inseminasi kemudian mungkin dapat menjadi solusinya. Inseminasi dapat dilakukan dengan sebelumnya telah dilakukan washing sperma.


'Pemeriksaan infertilitas harus melibatkan pasangan suami - istri, sebagai satu kesatuan biologik. Karena penyebab infertilitas bisa dari pihak istri, suami, atau keduanya.'


Demikian pemaparan dari hasil Kuliah Whatsapp dari dokter Indra yang berhasil saya rangkum. Semoga dapat memberikan manfaat kepada siapa saja yang memerlukannya.


Sebagai informasi tambahan sekaligus penutup, dokter Indra sudah memiliki banyak sekali pengalaman dalam membantu pasangan yang ingin memiliki momongan dan berhasil, baik itu dengan melakukan inseminasi atau mengusahakan bayi tabung.

Bagi yang mungkin membutuhkan informasi dimana dapat menemui dokter Indra, dapat menemui beliau secara offline maupun online (Halodoc).

Dokter Indra berpraktek di :

1. Morula IVF Jakarta setiap hari senin sampai sabtu jam 10 - 14

2. RSIA Bunda Jakarta setiap hari senin smapai rabu jam 14

3. Klinik Teratai RS Gading Pluit sesuai perjanjian

Event bermanfaat ini juga dapat terselenggara berkat Makuku Family Indonesia, dimana dokter Indra menjadi dokter konsultan disana.

Makuku Family Indonesia memberikan informasi seputar parenting untuk sang buah hati tercinta. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Makuku Family, dapat meluncur ke Instagramnya, di www. instagram.com/makuku.indonesia.official/ 

Untuk pemateri kita dokter Indra, juga bisa difollow instagramnya di www.instagram.com/indrancanwar/


        Terimakasih sudah berkunjung dan membaca tulisan saya kali ini.

        Happy Reading!

        Stay Healthy, Safe and Happy always...^_^

 


Posting Komentar

0 Komentar