Heran!

Heran! 




Dia sungguh heran, sebut saja dia namanya Bunga.

Heran apa Bunga..

Bunga heran dengan mereka yang memiliki harapan, tapi tidak mau melakukan usaha apa-apa. 
Tidak menyadari bahwa upaya perlu dimaksimalkan untuk apapun yang ingin diraih.
Setidaknya yang Bunga tahu seperti itulah kira-kira.

Bila kamu...
Berharap punya usaha yang berhasil,
Berharap punya anak yang jadi, sukses, membanggakan, tapi tidak pernah mendidiknya secara langsung, membimbing dan mengajarinya.
Lalu, kamu mau menuntut?

Sama seperti, berharap memiliki badan langsing ideal, tapi tidak pernah mau meluangkan waktu untuk bergerak secara rutin, menjaga pola hidup hingga gaya hidup.
Mau punya wajah glowing, tapi ya tidak mau melakukan perawatan.
Terus?..

Pun berharap memiliki anakan binatang peliharaan yang bagus, sehat, bermutu, menguntungkan. Sehingga harapannya bisa dijual, lalu mendapatkan keuntungan besar.
Tapi tak pernah mau melakukan sentuhan, bonding, usaha, merawat, memperhatikan, memberikan kasih sayang, bercengkrama. Meluangkan waktu, ini termasuk salah satu yang penting sekali juga. Mempelajari, mengamati atau mengobservasi, sehingga dapat semakin mengenali dan dapat mencari solusi jika ada sesuatu yang tidak berjalan sesuai koridornya. 
Dan bla bla bla lainnya...
Terdengar ribet juga melelahkan ya..
'Ya, benar memang begitu!' Batin Bunga. 'Makanya segala sesuatu itu perlu dipikirkan dengan matang terlebih dahulu. Nanti bagaimana? Bukan bagaimana nanti...' huh
Dan padahalnya juga, dibalik beragam 'kerempongan' itu tersimpan pula banyak hal positifnya, mereka justru akan mendapatkan ilmu, wawasan juga pengetahuan serta pengalaman berguna yang berharga. Akan dapat memperoleh kemajuan dan pengembangan juga.

Namun mereka tetap tutup mata akan itu semua, memandangnya remeh juga rendah.
Mereka, ia, dia, mengira bahwa sudah cukup dengan membeli dan mempunyai indukan yang bagus, lalu mereka nantinya akan dapat pula  memperoleh keturunan dari sang indukan yang juga sama rupawannya.
Mereka tidak bersedia secara berkelanjutan mengindahkan (memang teramat sangat diperlukan komitmen besar beserta tanggungjawabnya dan memang tidak semua orang mampu menanggungnya, juga kedewasaan dan kebijaksanaan yang sudah menjadi satu paket), mereka memilih jalan untuk mengabaikannya.

Memiliki dan memilih memutuskan untuk mempunyai binatang peliharaan, tidak hanya sekedar memberi makan dan minum saja, tapi juga perlu dirawat, diperhatikan, diberikan kasih sayang. 
Jika dari awal memang sudah tidak siap, tidak bersedia, tidak mau susah, tidak mau capek, tidak mau repot, ya..tidak usah. Karena memang, merawat binatang peliharaan yang secara kasat mata memang terlihat tidak menghasilkan dan tidak dapat memberikan keuntungan apa-apa bagi pemiliknya (malah terlihat dan terkesan justru membuang-buang uang saja) memang membutuhkan ketulusan, keikhlasan, kerelaan. 
Hanya mereka yang benar-benar memiliki hati baik, pengasih penyayang yang sesungguhnya juga cinta tak bersyarat yang mampu menjalaninya. 

'Untuk apa sih, bisa dan mau tega dalam memanfaatkan mereka, memangnya kamu juga mau dimanfaatkan?' Bunga bertanya-tanya sendiri, ia heran sekali.
Manfaatkan atau berdayakan saja dirimu sendiri, tidak perlu makhluk hidup yang lainnya jika dirimu punya kemampuan juga kapasitas. 

Mereka, para binatang peliharaan itu perlu dicek, dipantau, dibersihkan. Tidak bisa hanya abai, cuek dan masa bodoh saja, lalu kamu berharap bisa memperoleh hasil yang bagus.
Mimpi kale ye...
Bangun woi, sadar!
Kamu maunya dapet emas tapi nggak mau usaha menggalinya, maunya dapat berlian, tapi nggak bersedia mengasahnya.
Ke laut aje mending, nggak usah punya harapan yang muluk, itu sungguh tidak pantas kamu miliki.
Apalagi jika harapannya untuk mengeruk dan mendapatkan keuntungan banyak, terus maunya cuma ongkang ongkang kaki saja. 
Tidak mau melakukan pengorbanan, tidak mau ribet juga repot sama sekali. Memangnya situ berbisnis atau punya usaha kontrakan atau kos-kosan? Bahkan usaha yang nampaknya pasif seperti itu saja tetap loh butuh pemeliharaan dan pemantauan. 
Kita perlu cek airnya, listriknya hingga kebersihan juga kenyamanannya (misalnya dengan mengecat ulang dinding kontrakan atau kos-kosan, yang tentunya akan dapat membuat penghuni senang dan nyaman).
Harus tetap ada usahanya, bukan?

Lalu kemudian, saatnya kamu memetik hasil dari usaha yang telah kamu upayakan.
Dan, kamu masih tetap saja berharap..
Dan, semesta ini berjalan memang sudah sesuai dengan hukum alamnya, keadilan, karma atau pembalasan itu nyata adanya loh.
Apa yang kita usahakan, itu yang akan kita peroleh.
Meski terkadang tidak begitu, dengan beberapa sebab atau hal diluar kuasa kita (cobaan atau ujian), namun kita tidak dapat pula selalu menggantungkan harapan pada sebuah keberuntungan.

Apa yang kamu tabur, itulah yang akan kamu tuai.

Dan, taraaa..kamu pun mendapat hasilnya. Yup, hasilnya sangatlah tidak sesuai dengan harapanmu, bukan?
Lalu, bagaimana?
Kamu melakukan solusi pilihanmu sendiri, yang entah bagaimana kamu dapat sanggup melakukannya.

Kamu membuang dan menyingkirkan mereka semua.

Mereka yang dulunya kamu pilih, kamu cari bahkan kamu minta, kamu pun juga telah berkata pada pemilik awalnya untuk bersedia merawat dan menyayangi mereka dengan baik.

Mereka yang telah kamu cari, kamu pilih dan kamu beli. Mereka yang sempat kamu urus diawalnya sejenak karena hatimu masih tersentuh untuk mewujudkan harapanmu, yang ada maunya itu, demi sebuah keuntungan rupiah yang entah akan seberapa banyak. 
Namun, itu semua hanya sesaat saja. Hanya diawal saja. Entah mendapat inspirasi dan pencerahan darimana. Tidak berkelanjutan. Kamu menolak juga melupakan tanggungjawab itu, kamu mampu menyingkirkan mereka ke pinggir.

Mereka yang telah kamu nanti kehadirannya dengan harapan dapat sesuai dengan ekspektasimu, kenyataannya melenceng jauh.

Kenyataannya, mereka sama sekali tak sesuai harapanmu sedikitpun. Kamu pun membiarkannya, tak bersedia menyentuh atau mengelus mereka barang sedikit, hingga mereka pun terkapar satu demi satu, hampir tak ada yang sanggup bertahan, hanya tinggal satu yang masih bertahan dari lima, semoga ia kuat dan sehat juga panjang umur dimanapun ia kini berada. 
Jelas mereka jadi terserang ini dan itu karena sama sekali tidak terlindungi, tidak diperhatikan kesejateraannya, bahkan mereka pun tidur di atas pasir kotoran mereka sendiri, saking tidak adanya sesuatu yang hangat dan nyaman untuk mereka tempati. Mereka semua layaknya sudah seperti anak-anak yang tidak diinginkan kehadirannya.

Yang lebih terenyuhnya lagi juga adalah, kamu tega membuang ibu mereka di pinggir jalan begitu saja, menendangnya, memaksanya, meski sang ibu sudah meronta, memohon, tidak mau dibuang. 
Kamu tetap melakukannya. Kamu tega juga untuk memisahkan ibu dengan anak-anaknya, yang masih perlu susu dari induknya untuk bertahan hidup.
Bagaimana mungkin sang anak kemudian bisa bertahan? Jelas mereka akan menjadi semakin lemah dan terserang ini dan itu.

Bunga tak tahu lagi harus berkata apa,
Ia sungguh heran,
Benar-benar heran,
Hingga ia hanya bisa terbungkam saja.


Heran!

Posting Komentar

18 Komentar

  1. Kalo seandainya nobita itu tokoh nyata dan dia baca artikel ini, kayaknya bakal kesindir nih :p
    Pingin ini, pingin itu, banyak sekalii..hehe..
    Tapi ngandelin doraemon yaa :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah iya, Nobita perlu baca ini ya😃

      Hapus
  2. Heran adalah respon dari segala sebab-akibat dan kejadian yang terjadi. Mau heran, tapi sudah berusaha dan hasilnya emang belum maksimal.

    Tentang hewan peliharaan, sejak kecil sampai sekarang aku belum pernah punya hewan peliharaan dan ga pernah kepikiran untuk pelihara hewan. Bukan karena ga suka hewan, tapi emang ga pengen pelihara aja. Dan rasanya ga bisa bertanggung jawab dalam merawat hewan peliharaan...hehehhe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya, tidak apa-apa. Tetap menyayangi dan tidak menyakiti hewan itu sudah baik. Hidup itu tentang pilihan juga menurut aku. Meski terkadang, kita masih memiliki pilihan, namun terkadang juga tidak dan sulit.

      Hapus
  3. Kadang saya juga heran seperti bunga, kenapa sebagian manusia rela menghabiskan banyak uang untuk memiliki, memelihara, dan menjaga hewan untuk dipelihara. Dan sebagian lagi ingin memiliki tanpa mau bertanggung jawab kepada hewan yang mereka miliki.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin akan dapat mengerti setelah merasakannya ya hehehe

      Hapus
  4. Tentang hewan peliharaan, aku suka heran sama tetangga yang mau pelihara hewan tapi tidak merawatnya. Tidak diberi makan dan berak sembarangan di tempat orang lain. Namun di sisi lain banyak pemelihara hewan yang sangat sayang, memelihara dengan baik, memberi makan dan tempat yang layak, bahkan dibawa ke dokter kalau pas sakit.

    Heran memang, tapi nyata adanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, aneh tapi nyata, heran jadinya.

      Hapus
  5. herannn banget yaa, maunya hasil oke yang instan-instan aja, tanpa kerja keras, kan kita bukan anak sultan wkwkwkwk.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwkwk..bener, anak sultan juga perlu usaha meski berapapun kadar juga keperluannya.

      Hapus
  6. Iqbal - tidak perlu heran, karena mungkin orang lain dengan sudut pandang yg lain, juga mengherani yg kita jalani. Drpd saling mengherani, jalani saja yg kita bisa :)

    BalasHapus
  7. Memang terkadang banyak keheranan yang kita jumpai dalam hidup ini. Tapi balik lagi dibalik keheranan kita pasti ada alasan mengapa yang kita herankan terjadi. Segala sesuatu terjadi biasanya mempunyai alasan tersendiri, baik alasan yang baik maupun yang tidak baik

    BalasHapus
  8. Saya bukan termasuk orang yang punya hewan pemeliharaan karena memang belum sanggup untuk mengurusnya. Lebih suka melihat hewan yang hidup di alam bebas wkwkwk. Ristiyanto.

    BalasHapus
  9. Jadi pada intinya, bila ingin mendapatkan sesuatu, maka akan ada kerja sebelum itu, ada harga yang harus dibayar untuk sebuah pencapaian,

    Mantap, Tulisannya keren Kak Anni

    BalasHapus
  10. Heraan banget sih emang sama orang² yang kebanyakan mau tapi minim usaha. Kalau hidupnya punya teman macem Doraemon atau ibu peri cantik sih bisa² ajaa yaa tapikan kenyataannya engga

    BalasHapus
  11. Memelihara hewan juga harus ada kesiapan. Kalo ga siap pelihara hewan jangan memelihara. Jangan sampe memilih memelihara lalu menelantarkan. Hewan peliharaan emang lucu tapi ga mudah loh memelihara makhluk bernyawa.

    BalasHapus
  12. Heraaaaan sungguh heran, kenapa banyak hewan peliharaan bisa diperlakukan sebagai anak. Tapi dilain pihak dikata2in seperti halnya ia adalah binatang yang merugikan. Aaach jd kangen anjing2 ku di rumah.

    BalasHapus
  13. Sama seperti, berharap memiliki badan langsing ideal, tapi tidak pernah mau meluangkan waktu untuk bergerak secara rutin, menjaga pola hidup hingga gaya hidup.
    Mau punya wajah glowing, tapi ya tidak mau melakukan perawatan.
    Terus?..

    Aku banget sih wkwkwk. Tapi aku gak heran gak kurus-kurus, soalnya aku makan mulu :p

    BalasHapus