Melakukan Percobaan Ecoenzym dapat dilakukan sendiri di Rumah

Melakukan Percobaan Ecoenzym dapat dilakukan sendiri di Rumah




Sepenggal cerita yang menggerakan saya melakukan praktek uji coba sendiri, setelah melihat tayangan di salah satu channel youtube...


Ecoenzym,
Apakah sudah familiar mendengarnya atau baru saja mendengarnya?
Penelitian dan percobaannya ternyata sudah cukup lama berlangsung.
Lalu, apa itu Ecoenzym?
Menurut Wikipedia, Ecoenzym adalah larutan kompleks hasil fermentasi dari limbah organik seperti, limbah buah dan sayuran dengan gula merah atau molase, dan air, dengan bantuan mikroorganisme selektif dari kelompok jamur dan bakteri selama tiga bulan.

Apa yang menggerakkan saya melakukan percobaan Ecoenzym selain memang sayang dan peduli pada lingkungan, serta senang jika dapat melakukan sesuatu yang berguna dan bermanfaat dengan mengolah bahan alami yang ada? 

Sekilas celoteh..
Ceritanya, sore itu tetiba saja ada ajakan untuk melihat sebuah produk yang sedang ditargetkan. Lokasi tujuan sebenarnya bukan kesana, namun karena terbentur jarak, jadilah tetap dijalani meski sudah menebak bahwa produk yang disasar belum tentu ada. Hati kecil berbisik, 'Tak apalah hitung-hitung jalan-jalan sore aja hehe' happy-happy, relaxing.

Dan, benar saja!
Produk yang dituju tidak tersedia dong setelah ditelusuri, juga bertanya kesana dan kesini.

Sang pengajak, entah karena motif apa (menebus rasa bersalah atas dugaan yang meleset atau memang sedang ingin berbagi dan menyenangkan), kembali menawarkan apa yang mau diambil alias dibeli di tempat dimana beragam produk terhampar cukup lengkap.

Tak ada niat sebenarnya untuk mengangkut produk yang tidak bisa dikonsumsi itu, rasa ingin berbelanja pun menguar, tak tertarik.
Namun, satu hal yang kemudian menarik minat adalah, deretan produk hasil pangan organik segar yang menggoda. Mulai dari yang berkulit dan perlu dikupas hingga yang tidak perlu dikupas.

Tambah excitednya, saat melihat segunungan buah bundar orange yang ranum juga segar. Ditambah ada beberapa promo yang mengundang untuk meminang. Momen imlek yang berlanjut gong xi fat cai masih terasa meriah rupanya. Pergerakan segera terjadi, tahu-tahu saya sudah menimbang lebih dari dua kantong plastik, karena terpukau dengan harga miring diskonan hehe..
Total harusnya ada sekitar empat kantong, tapi satu kantong raib entah kemana.
Ya sudahlah.

Waktunya eksekusi...
Tak terlalu lama, begitu buah habis disantap, kulit buahnya langsung saya kumpulkan. 
Buah yang dipilih adalah jeruk orange. Hanya jeruk orange itu saja. Ada dua jenis, yang satu rasanya asem manis segar, yang satunya lagi manis pake banget. Makannya dimix, jadi tambah enak, semangat juga cepat habisnya deh. Beberapa kali sarapan jadi menu utamanya.

Kulit buah yang masih segar, bersih juga berkilau melambai-lambai minta segera dieksekusi.

Gercep!
Alias bergerak cepat..
Alat dan bahan pun dikumpulkan...

Berikut alat dan bahannya:

Alat yang diperlukan:
* Talenan
* Pisau
* Timbangan kue
* Botol atau wadah untuk menyimpan
* Kertas dan spidol
* Isolasi

Bahan yang diperlukan: 
* Gula jawa (sangat disarankan, tidak disarankan menggunakan gula pasir, agar lebih alami).
* Bahan dari limbah organik, kulit buah atau sayuran.
* Air

Komposisi Ecoenzym...
Ada formulasi atau rumusannya:

1 : 3 : 10

1 = untuk gula jawa atau molase, satuan gram.
3 = untuk bahan alami atau kulit buahnya, satuan gram.
10 = untuk airnya, satuan ml.

Jadi, jika kita ingin membuat larutan sebanyak 1 liter atau 1000 ml, maka gula jawa yang dibutuhkan adalah sebanyak 100 gram. Sedangkan untuk bahan organiknya sebanyak 300 gram.

Cara Membuat:
* Timbang bahan dari limbah organik, dalam percobaan saya menggunakan kulit buah jeruk orange saja.


Setelah ditimbang, dipotong kecil-kecil, supaya bisa masuk ke dalam botol atau wadah. Untuk wadah bisa menyesuaikan saja.

Selanjutnya, gula jawa.
Saya iris-iris dulu lalu ditimbang.



Setelah ditimbang, dimasukkan ke dalam wadah bersama kulit jeruk orange.


Langkah penutup,
Masukkan air yang sudah disiapkan sebanyak 1000 ml. Dalam percobaan saya menggunakan air matang.

Penampakan jumlah atau banyaknya air, sebelum bercampur dengan kulit jeruk orange dan irisan gula jawa.

Ketiga bahan yang sudah bertemu dan berkumpul tadi, diaduk rata perlahan hingga bercampur, tidak perlu dikocok-kocok.

Bila semua bahan sudah tercampur dengan baik, dapat ditutup dengan rapat. Setelah itu tulis tanggal pembuatannya, dan tempel di luar botolnya.


Jika semua berjalan dengan lancar, Ecoenzym dapat dipanen dalam waktu tiga bulan. Dengan menempatkannya di wadah lain, dan menyaring ampas-ampas dari kulit buahnya.

Catatan tambahan:
Botol perlu dibuka tutup untuk mengeluarkan gasnya selama satu minggu (berdasarkan channel youtube yang saya tonton), namun ada juga yang melakukan buka tutup botol selama dua minggu.

Cukup mudah dan sederhana sekali bukan cara membuat Ecoenzym itu. Meskipun demikian, namun ternyata Ecoenzym memiliki banyak manfaat yang cukup dahsyat (di lain kesempatan, saya akan coba untuk menuliskannya).

Yuk, mari kita melakukan percobaan membuat Ecoenzym di rumah kita masing-masing, setelah kita mengonsumsi buah atau sayuran, kulitnya dapat kita kumpulkan, setelah sebelumnya kita cuci bersih.

Sebab langkah sederhana yang kita lakukan saat ini dapat memberikan dampak baik dan kontribusi positif yang berkelanjutan bagi lingkungan kita ke depannya.

Ayo bersama kita buktikan kepedulian kita pada lingkungan dengan aksi nyata yang kita lakukan. 

Dimulai dari diri kita sendiri, dari hal yang mudah dan sederhana terlebih dahulu.


Salam Lestari.

Posting Komentar

0 Komentar