Yay...Denpasar I'm Coming!!!


Day 6. Tantangan menulis hari ke enam ini temanya adalah I'm single and very happy. Entah mengaa mendengar kalimat itu kok aku malah ikutan happy juga yaa hahaha...Ikut - ikut nyanyi juga lagu punyanya Oppie Andaresta itu hahaha...padahal jelas - jelas aku ini udah not available anymore hehehe...

But, back to my opinion..dari kalimat 'sakti' yang bikin aku nyanyi - nyanyi sendirian itu, sesungguhnya kita bisa pula memaknai, meresapi, juga menjalaninya dengan beragam perspektif. It's depend on you always. I choose mine.



"Yes, Kamu berangkat. Kamu yang terpilih. Kami memilih empat kandidat, dan kamu salah satunya." lelaki berperawakan mungil dengan senyuman yang cukup manis itu tersenyum - terseyum sambil tertawa padaku. Bola matanya berbinar - binar.

"What?" aku melongo. "Seriusan?" aku berbisik pelan, mengerjapkan dan memicingkan mata sedikit di depan lelaki itu. "How comes? How it can be so easy for me? Why? tidak seperti...kisahku dengan....ahh fiuhhh sudahlah hush hush go away... aku bertanya - tanya sambil menghempaskan bayangan sang mantan yang tiba - tiba datang, bisa - bisanya dia mau menyelinap masuk, huh...HERAN!!!

Well, well. well, but actually to be honest..i really love it. i really happy...hahaha...yay!!! hatiku bersorak - sorak kegirangan.

Apakah ini pertanda? memang sudah seharusnya aku move on dari laki - laki menarik berkulit putih, tinggi besar (persis titisannya F4), ahhh, sudah. STOP to remember him...hush hush just go away

JIka ini memang pertanda, dan cara supaya aku bisa sepenuhnya move on, ini adalah cara yang sangat indah. 

Tempat - tempat menarik dan hal - hal seru yang mau aku kunjungi dan coba mulai menari - nari di pelupuk.

"Oke San, besok kamu datang lagi dan bertemu dengan tiga orang terpilih yang akan menjadi tim kamu selama disana."

"Jadi, ini nyata?" aku malah bertanya.

"Tentu, kenapa tidak? iya ini nyata." lagi - lagi lelaki yang biasa dipanggil Kak Noval di Kampus itu tersenyum - senyum lalu tertawa padaku. "Saya sudah mengenal kamu, sudah tahu kualitas dan kapasitas kamu, Sandra. Tidak ada keraguan sama sekali dari saya, lanjutnya. "Bahkan kamu pun pernah pula menjabat sebagai sekretaris BPM (Badan Perwakilan Mahasiswa) di era emas kepemimpinan saya.

"Anggota Litbang (Penelitian dan Pengembangan) lebih tepatnya kak Nov." sambungku mengingatkan dirinya. "Di periode kepemimpinan kakak itu."

Dia, kak Noval tersenyum lagi, dua buah lesung pipit tersungging di pipinya. "Ya, ya, betul..saya ingat itu juga." katanya sambil mengangguk - angguk.

"Terus sekarang kamu lagi sama siapa San? Siapa pacar kamu sekarang dan siapa yang lagi ngejar - ngejar kamu hayooo.." kak Noval tertawa sambil menyeringai seperti mendeteksi sesuatu.

Aku tidak menggubrisnya. Segera kututup kembali pintu ruangannya setelah ia memberikan beberapa petuah - petuah padaku.

Kak Noval memang merupakan salah satu saksi hidup dari lika - liku kehidupan pengejaran cinta yang pernah kualami.


14 Februari

Hari Valentine buat sebagian orang. Tidak buatku.

Aku tidak peduli, meski dari balik kaca mobil yang kami tumpangi tersaji pemandangan muda - mudi, yang saling berkasih - kasihan. Si lelaki memberi bunga dan cokelat. Si perempuan tersipu - sipu malu. 


Hujan deras mengguyur menyambut kami berempat di Denpasar. Hujan itu berkah. Hujan itu pertanda baik. Aku mau melepaskan semua beban berat itu, perjalanan panjang semalam cukup membuat aku merenung.

Cukup. Sudah Cukup Sandra. Sudah cukup kamu mengingat, mengenang juga mengharapkannya.

"CUKUP!" Lihat pemandangan itu!!" aku berbincang dengan diriku sendiri.

Pemandangan baru, suasana baru di Denpasar. Sungguh berbeda dengan yang kutemui di Jakarta. Banyak pura - pura (tempat peribadatan) yang kami lewati, masyarakatnya yang masih mengenakan pakaian khas Bali, juga gemerincing suara musik tradisional Bali yang menggema ditelingaku. Semuanya langsung terasa spesial dan tidak asing untukku.

Dan sampailah kami, di rumah yang berteras cukup lapang, dengan halaman yang ditumbuhi rerumputan. Sebuah pura berdiri di sudutnya. Aroma dupa semerbak memenuhi udara hingga ke pelataran rumah tetangga.


Esok dan seterusnya akan menjadi hari baru. Si gantengku yang sudah semakin jauh gantengnya itu sudah tidak lagi didekatku, pesan - pesannya tidak lagi memenuhi memori telepon genggamku, begitu juga suaranya.

Tak mengapa, kita lihat besok! akan kita sambut apa yang akan datang...sebagai babak baru...


Pucuk dicinta ulam pun tiba...

Pak Bos menyampaikan, bahwa pekerjaan yang akan aku dan timku lakukan adalah dengan banyak mengunjungi beberapa tempat, kami berempat perlu mensurvei, mengobservasi juga membuat laporan.


Keseruan pun dimulai...

Wilayah yang akan kami sisir, juga telah dibagi. Ternyata kami akan menyisir hampir sebagian besar wilayah yang ada di Pulau Dewata ini. Mulai dari Tabanan hingga Singaraja, Buleleng. Kami juga akan menyinggahi Klungkung, Karang Asem juga Gianyar. Tak lupa Renon dan juga Ubud pun dilewati. 

Wow, that's so amazing! isn't it? What a kind of perfect job for me. Indah sekali. Mungkin seperti inilah yang dibilang sambil menyelam minum air, maksudnya sambil bekerja sambil jalan - jalan alias travelling...ohhh, senangnyaaa...

Dan travelling sambil bekerja. Bekerja sambil travelling itu pun dilaksanakan. Sungguh menyenangkan! Tim kerjaku juga adalah tim kerja yang seru juga heboh. Kami banyak bercanda dan tertawa. Sehari - hari aku selalu tertawa dan bercanda bersama mereka. Aku banyak tertawa dan tersenyum sekarang. Aku Bahagia.

Setiap harinya aku selalu menantikan perjalanan ke tempat - tempat baru yang akan dijelajahi. 

Di mobil, biasanya aku akan membuka kaca mobilnya lebar - lebar, terutama di tempat - tempat yang berhawa dingin dan berpemandangan indah seperti Kintamani. Aku akan menghirup udara segar itu dalam - dalam, menikmati indahnya alam Ciptaan Tuhan lekat - lekat, dengan senyuman juga airmata kekaguman.

Tidak ada lagi airmata selain air mata syukur. Satu - satunya airmata yang menetes adalah karena mengagumi kebesaran Sang Pencipta saja. Tidak lagi ada airmata untuknya.

Apakah aku masih mengingat si gantengku? hmmm, aku tidak yakin, coba aku pikir - pikir dan ingat - ingat dulu, siapa ya dia...hahaha

Aku sudah aman, nyaman dan bahagia disini. Di Denpasar. Aku tidak lagi memikirkan dia, terbersit pun tidak. Yang aku bayangkan adalah kemana lagi besok penjelajahan akan dilakukan? Hal seru dan menarik apa yang akan aku dan tim aku lakukan?

Keceriaaan dan canda tawa itu pun yang kemudian menari - nari saja. Ingatan saat di pantai sambil cekikikan kemengkelan tak karuan, bahkan sampai terguling - guling, sampai sakit perut, pasalnya kain Bali yang aku pakai terlepas terbawa ombak sewaktu bermain - main di bibir pantai, untungnya teman laki - lakiku bisa menangkapnya. Bagaimana jika tidak? oow bisa gawat! bagaimana aku pulang dan tertutup tanpa bawahan yang satu = satunya aku bawa itu.

Kekonyolan seorang teman di pantai berpasir hitam sudah mampu menghibur dan membuatku tersenyum juga tertawa. Lagi dan lagi dan lagi temanku selalu berhasil membuat aku tertawa. Begitu juga dengan kelucuan yang lainnya lagi di Pantai Sanur hingga heran bersama di Pantai Kuta.

Seru sekali hari - hariku di Bali berama tim kerjaku. Membuat aku sama sekali tidak mengingat atau mengharapkan si gantengku lagi.


MIsi Selesai. Berhasil.


Dari situ akhirnya aku pun menyadari bahwa bahagia itu lagi - lagi bisa kita ciptakan sendiri. Kebahagiaan itu milik kita. Kita tetap bisa bahagia meski kita hanya sendiri saja alias belum berpasangan lagi. Semuanya akan baik - baik saja. Semua tetap indah. Bonusnya, kita pun dapat lebih bebas dan leluasa, bisa pula mengeksplorasi dan mencoba lebih banyak hal baik, seru, dan menarik lainnya,  plus kabar baiknya adalah tidak tertutupnya kemungkinan kita bisa bertemu dengan orang baru, pilihannya malah juga bisa lebih banyak dan lebih baik lagi. hehehe.


So. I'm Okay

I'm Happy

Welcome My New



@kubbu_bpj @annline

#KUBBU30HMC #writingchallenge #day6

#tantanganmenulis #30harimenuliscerita


Posting Komentar

0 Komentar