Love yourself is not a selfish

"Untuk apa sih kamu Yoga terus?"
"Supaya apa kamu tuh begitu, ego sekali."
"Terus kamu sendiri memilih dan melakukan Yoga itu kenapa?"

      Itulah kira-kira penggalan-penggalan celoteh dari orang-orang disekitarnya, tak jarang pula itu ditanyakan juga oleh orang-orang terdekatnya. Dan nampaknya tulisan ini pun akan menjelma seperti sebuah curhatan..hehe😅

      Dan ingin rasanya, ia pun melontarkan pertanyaan kembali, pernah kah kau menemukan cinta dan kesenangan pada suatu hal? Yang mana hal itu bisa membuatmu bahagia? Terlebih yang paling utama dari itu adalah melakukan penyelaman dan pengenalan diri? Lalu, ia pun kemudian merasa..ahhh sepertinya mungkin bisa jadi hanya akan menjadi polemik panjang saja bila dilakukan diskusi yang akan lebih mirip dengan debat kusir, jadi lebih baik aku tuangkn saja dalam bentuk tulisan dan berbagi pada semua yang mau membaca juga mengerti, atau mungkin juga bersedia memahaminya.

     So here we go friends...

Entah mengapa, mungkin terkadang ada benarnya juga kata pepatah, terkadang justru orang terdekat itu adalah orang yang belum pernah benar-benar mengenal, menerima juga mengerti diri kita sendri.

     Jadi mengenal, menerima dan mencintai diri sendiri itu sangatlah penting menurutku untuk kita lakukan untuk diri kita sendiri terlebih dahulu. 

     Aku sendiri sebenarnya sudah tahu mengapa aku memilih dan melakukan Yoga, bahkan lalu mencintainya pula. Namun, celotehan-celotehan seperti yang tadi telah kusebutkan tak ayal membuat aku kembali berfikir ulang dan merenungi semua. Aku jadikan hikmah dan pelajaran untuk kembali mengenal diri sendiri, seperti layaknya memutar kenangan dan sejarah diri juga.

      Semua dimulai dari adanya kesadaran diri sendiri.
     Ya, aku sadar, sadar-sesadar sadarnya bahwa tubuhku, jiwaku, memerlukan asupan energi positif yang perlu aku serap. Meski tidak jarang sering tekor terserap oleh lingkungan luar dengan jumlah yang tidak sebanding dengan apa yang terserap ke dalam diri.
      Mengetahui kelemahan diri
      Seperti yang pernah aku sampaikan pada tulisan pertamaku tentang Yoga, Why Yoga? Jika masih ada yang mengingatnya atau pernah membacanya, aku bukanlah pribadi yang memiliki kecerdasan kinestetik yang tinggi, tidak dianugerahi physical question(kecerdasan fisik) bukan yang utama pula(ini aku mengetahuinya dari pengenalan diri sejak dahulu diperkuat pula dengan berbagai tes psikologi yang aku lakukan untuk mencari kebenaran, terhitung hingga tujuh jenis tes sudah dicoba). Tapi anehnya, aku malah senang dan enjoy melakukan kegiatan olah fisik..hehe...lucu memang.

     Lalu, sudah tahu begitu kenapa malah terus saja dilakukan latihan yoganya? Ya karena hal yang sudah pernah disebutkan pula sebelumnya, sadar, tahu diri mungkin juga ya lebih tepatnya. Sudah tahu tidak terlalu kuat secara fisik, sudah tahu mulai mudah lelah bahkan sampai pernah ngos-ngosan pula, sudah tahu perlu sehat dan kuat, sudah tahu senangnya jalan-jalan, menjelajah tempat-tempat baru, menyelam hingga naik gunung. Semuanya itu butuh kesehatan, kekuatan fisik juga endurance yang tidak main-main bukan? Jadi, ya sudahlah, biar orang mau berkata dan mencap apa, mungkin mereka belum mengenal, mengetahui tentang diri atau pribadi yang mereka nilai-nilai menurut penilaian mereka sendiri, lagi pula belum tentu pula mereka juga benar-benar mau tahu, peduli hingga menolong. Berkomentar itu mudah dan dapat dilakukan siapa saja, tapi yang benar-benar peduli dan mau diajak berbagi dan bertukar pikiran serta mencari solusi bersama sungguhlah sulit dan langka untuk ditemukan.
Everything depend on yourself right, so do it. Just do it. For yourself first. Biarkan anjing menggonggong, khafilah tetap berjalan, kata sebuah pepatah.

     Lakukan saja dengan baik dan benar, karena kamu pula yang akan merasakan manfaatnya bagi tubuh dan jiwa sendiri.

     Karena yang tahu diri kamu, ya kamu sendiri. Yang tahu mimpi dan mau nya kamu ya diri kamu sendiri. Asal tetap niatnya baik dan lurus. Sepenuh hati melakukannya, juga ada kemajuan di setiap langkah-langkah yang dilakukan, meski hanya kecil dan sederhana.
       Keep on going..keep it up!


     Jadi, mencintai, peduli dan menyayangi diri sendiri itu tidaklah egois. Justru itu yang perlu dilakukan terlebih dahulu, agar kira dapat menebarkan energi dan cinta juga memahami serta menerima orang lain.

Posting Komentar

0 Komentar