Bincang - bincang di Kuliah Whatsapp "Masalah Pasutri Masa Kini" bersama dr. Indra N.C Anwar, Sp. OC

Bincang - bincang di Kuliah Whatsapp "Masalah Pasutri Masa Kini" bersama dr. Indra N.C Anwar, Sp. OC


Kuliah Whatsapp
"Masalah Pasutri Masa Kini"
Narasumber : dr. Indra N.C Anwar, Sp. OC




Pada tanggal 04 Novermber 2021 yang lalu, Konsultan Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan Makuku Family, dr. Indra N.C Anwar, Sp. OC kembali mengadakan Kuliah Whatsapp melalui Whatsapp Group.

Tema yang diangkat kali ini adalah mengenai "Masalah Pasutri Masa Kini". Tema yang menarik dan penting untuk diketahui menurut penulis, sebab keharmonisan suami istri di dalam sebuah pernikahan adalah juga merupakan dambaan yang ingin diperoleh oleh hampir pasangan suami istri di dalam rumah tangganya.

Nah, masalah apakah yang pada umumnya dapat menimpa pasangan suami istri masa kini yang pada kenyataannya kemudian dapat merambat pula pada keharmonisan mereka dalam membina sebuah keluarga yang sehat dan bahagia?

Mari simak pemaparan penulis berdasarkan apa yang penulis dapatkan dari Kuliah Whatsapp di Whatsapp Group bersama dr. Indra. 

Jadi, masalah umum yang biasanya terjadi pada suami istri masa kini adalah masalah yang berkenaan dengan hubungan intim suami istri dalam rangka memperoleh keturunan. Seperti kita ketahui bersama bahwa hubungan intim antara suami istri itu merupakan hal yang cukup penting karena ia adalah sebuah kebutuhan biologis yang normal untuk dipenuhi. Bahkan salah satu tujuan dari pernikahan adalah dapat terpenuhinya kebutuhan biologis tersebut.

Kebutuhan biologis yang sejatinya adalah kebutuhan dasar seorang manusia juga, seperti halnya kebutuhan makan dan minum. Wajar dan dapat dilakukan, baik untuk kesehatan pula. Selain itu, kebutuhan biologis yang dapat terwujud melalui hubungan suami istri itu mampu merekatkan ikatan suami dan istri yang kemudian dampaknya adalah terciptanya keharmonisan dalam berumahtangga. Juga yang tidak kalah pentingnya dari hal tersebut adalah dihasilkannya keturunan yang sehat, kuat juga sempurna.

Berbicara mengenai keturunan, tentunya ia adalah dambaan juga impian dari setiap suami istri yang mengikatkan diri untuk hidup bersama dalam ikatan suci yang sakral.
Namun sayangnya pula, tidak semua pasangan suami istri dapat mewujudkan harapan mereka tersebut dengan mudah. Banyak diantara mereka yang harus melalui perjuangan berat, menjalani lika - liku cobaan dan ujian.

Bila sudah demikian, lalu pasangan suami istri harus bagaimana? Apa yang sebaiknya dan seharusnya mereka lakukan untuk dapat mengatasi hal tersebut? apakah kemungkinan juga harapan untuk menimang buah hati pada akhirnya dapat mereka rasakan?

Melalui pemaparan yang dr. Indra sampaikan juga melalui pertanyaan demi pertanyaan yang dilontarkan oleh para peserta dalam Kuliah Whatsapp yang berlangsung selama kurang lebih satu jam, mulai pukul 18.30 hingga 19.30 itu, jawaban yang dinantikan pun sedikit demi sedikit dapat terwakili.

Berikut poin - poin penting yang perlu diketahui terkait dengan harapan pasangan suami istri yang belum kunjung juga dapat menghadirkan tawa si kecil di tengah - tengah mereka.

* Hubungan suami istri itu pertama - tamanya haruslah didasari oleh kesepakatan suami istri yang tidak memberatkan satu sama lain. Harus saling menyenangkan dan membahagiakan juga menyamankan, sebagai pondasi yang kuat diantara mereka. Intinya, harus seimbang, sehat dan wajar.

* Kesuburan pasangan suami istri perlu diketahui dan dicek terlebih dahulu, bila memungkinkan dapat pula dilakukan secara berkala. Kedua belah pihak, baik suami maupun istri, keduanya perlu pula untuk memeriksakan diri.

* Pasangan suami istri perlu memperhatikan faktor - faktor yang berasal dari dalam dirinya seperti menjaga kesehatan dan kebugaran diri, perihal kelebihan berat badan, hingga merokok, karena kesemuanya itu dapat mempengaruhi faktor kesuburan.

* Faktor fisik, faktor kejiwaan seperti kelelahan, stress, emosi yang tidak dapat terkontrol dengan baik,  perlu menjadi perhatian pula karena dapat menjadi penyebab turunnya hasrat untuk berhubungan suami istri.

* Pemenuhan kebutuhan suami istri sebaiknya dapat terpenuhi secara ideal. Seperti apakah hubungan suami istri yang dapat dikatakan ideal itu? Menurut dr. Indra, tidak ada hubungan suami istri yang ideal atau tidak ideal, semuanya itu dapat dilakukan berdasarkan kesepakatan dua belah pihak. Bila kedua belah pihak merasa cukup, merasa tidak dirugikan kebutuhannya satu sama lain, maka dianggap normal. Tapi bila salah satu pihak merasa kebutuhan seksualnya tidak terpenuhi, maka itu bisa dikatakan tidak ideal, maka harus dicari pemecahannya supaya kedua belah pihak dapat memperoleh kepuasan.

* Tanda keharmonisan rumahtangga itu banyak indikasinya, tidak hanya terpaku pada hubungan seksual saja. Meskipun memang hubungan seksual dapat menjadi tanda hubungan yang harmonis, karena secara umum, hubungan seksual itu adalah kebutuhan biologis yang diperlukan oleh setiap wanita maupun pria, seperti hubungan akan makan, maka adanya hubungan suami istri yang bagus, selain kebutuhan biologis, kebutuhan emosi antara suami istri juga dapat terpenuhi, hal tersebut dapat menjadi sebuah tanda dari harmonisnya hubungan suami dan istri. 

* Di situasi pandemi seperti ini, perlu juga diperhatikan atau menjadi perhatian bahwa sesungguhnya hubungan seksual itu bukanlah sebuah beban, namun dapat menjadi sebuah hiburan. Dengan melakukan hubungan suami istri secara rutin maka dapat mengurangi ketegangan yang ditimbulkan akibat berbagai macam faktor, salah satunya adalah pandemi juga faktor ekonomi.

* Masalah hubungan seksual dalam kehidupan suami istri yang sudah lama menikah perlu terus diupayakan untuk mencari cara memperbarui motivasi. Terkadang masalah motivasi ini kerap dilupakan karena sudah dianggap seperti bagian sebuah rutinitas. Padahal ia merupakan pondasi bagi terciptanya keselarasan rasa juga emosi antar suami istri. Yang perlu menjadi catatan penting untuk diperhatikan pula dalam hubungan seksual yang baik antara suami dan istri adalah menjaga kesehatan. Menjaga kesehatan menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan bersama. Kesehatan suami istri dapat terus dijaga dengan melakukan beberapa usaha, seperti melalui berolahraga, menjaga berat badan supaya tetap ideal, menjaga penampilan, nutrisi yang bagus supaya tetap bugar serta menciptakan suasana yang harmonis untuk kedua belah pihak, hingga membuat waktu berkualitas dan berkomunikasi dari hati ke hati secara berkesinambungan.

Kembali ke pemaparan awal, ada beberapa pertanyaan kemudian yang mewakili pembahasan dari Kuliah Whatsapp yang disampaikan dr.Indra seperti di bawah ini:

Bagaimana bila pernikahan sudah lama berlangsung dan belum memiliki buah hati?

Menurut dr Indra, ada baiknya tetap berupaya untuk memperoleh anak, karena kemungkinan yang dapat terjadi dengan kehadiran seorang anak akan dapat merubah suasana hubungan suami istri menjadi lebih hangat lagi atau diperbarui seperti baterai yang dicharge lagi.
Selain tetap berusaha, perlu juga diciptakan suasana - suasana kondusif yang mampu menstimulasi suami istri untuk tetap aktif memperhatikan satu sama lain, sehingga harapan pada akhirnya dapat melakukan hubungan suami istri secara teratur. 
Kedua belah pihak, suami istri sebaiknya sama - sama aktif dan memiliki inisiatif dalam menciptakan komunikasi, tidak hanya satu pihak saja yang aktif sedangkan pihak yang satunya lagi pasif, agar harapannya dapat hadir hubungan suami istri yang harmonis. Api asmara, cinta, gairah sebaiknya harus senantiasa dijaga jangan sampai padam.



Tentang Teknologi Penyimpanan Sel Telur...

Saat ini sudah ada teknologi penyimpanan sel telur wanita, istilah populernya Social Freezing. Artinya, selagi wanita masih berusia muda, tetapi belum mau menikah atau belum mau hamil, maka sel telurnya bisa diambil terlebih dahulu kemudian dibekukan, nantinya sewaktu - waktu dapat diencerkan kembali dan bisa dimanfaatkan kalau sudah ingin hamil. Untuk waktu ideal dalam penyimpanan sel telur, sebaiknya saat usia masih muda, kita dapat menggunakan acuan usia di bawah tiga puluh lima tahun. Mengapa? karena sel telur itu dapat mengalami proses penuaan atau aging sehingga makin bertambah usia dengan sendirinya jumlah sel telur akan berkurang, kualitasnya pun akan menurun. Jadi kesimpulannya, jika ingin melakukan penyimpanan sel telur, sebaiknya dilakukan saat usia masih muda, sebab makin muda tentu sel telur akan makin bagus. 


Solusi agar Kehamilan Alami bisa terjadi..

Melakukan hubungan suami istri secara teratur dan sering. Paling tidak seminggu dilakukan sebanyak tiga sampai empat kali. Tidak perlu dijadwalkan atau diatur waktunya, lakukan saja sebanyak dan sesering mungkin. Sejauh tidak ada menstruasi, tetap dilakukan saja, karena itu adalah salah satu cara untuk meningkatkan peluang hamil.
Jika sudah dilakukan secara rutin juga sering, maka peluang terjadinya kehamilan adalah dua belas bulan. Ada pula yang sampai dua tahun atau dua puluh empat bulan. hal tersebut dapat terjadi pada pasangan suami istri yang tidak memiliki masalah apapun. Jadi, bila belum terjadi kehamilan dalam rentang dua belas bulan, tidak perlu terlalu kahwatir, karena kehamilan itu sendiri tidak dapat dipercepat kapan  tiba di bulan ke berapanya. Namun, bila pada akhirnya kehamilan itu belum juga kunjung datang dalam rentang waktu satu tahun tersebut, ada baiknya datang memeriksakan diri untuk berkonsultasi pada dokter.


Dimana dr. Indra bisa ditemui?

dr. Indra N.C Anwar, Sp. OC memiliki jadwal praktek online di Halodoc, setiap hari Senin sampai Minggu pukul 07.00 - 09.00 WIB dan pukul 15.00 - 21.00 WIB.








  Dimedia sosial, dr. Indra N.C Anwar, Sp. OC bisa difollow di @indrancanwar


Penutup
Kesimpulan dari bincang - bincang bersama dr. Indra N.C Anwar, Sp. OC, pokoknya adalah mengenai kesuburan pada wanita masa kini. Hal yang perlu diingat adalah bahwa wanita sepanjang hidupnya memiliki masa - masa atau fase yang berbeda - beda dari mulai lahir hingga menopause. Dan, masa untuk bisa hamil atau masa yang dianggap sebagai masa reproduksi sehat, itu hanya dalam kurun waktu yang pendek. Oleh karena itu, harus dimanfaatkan oleh semua wanita yang menginginkan keturunan. Artinya, jangan menunda untuk menikah kalau usia idealnya sudah tercapai, dan juga jangan menunda untuk hamil atau untuk punya anak seandainya sudah menikah karena tidak bisa dipastikan atau tidak bisa diprediksi apakah masih memiliki sel telur yang cukup atau tinggal sedikit atau ada masalah kesuburan atau tidak, maka harus diupayakan hamil sedini mungkin untuk kurun waktu tertentu kalau belum terjadi kehamilan maka harus segera dievaluasi.



Stay Safe, Healthy and Happy Always
Lots of Love,
-annline-

Posting Komentar

0 Komentar