Sebuah Surat Cinta Yang Tidak Biasa

 'Teruntuk Kamu, Pasangan Hidupku Nanti'


Sebuah Surat Cinta Yang Tidak Biasa


                                            Sumber : Pixabay.com


Ya...


Teruntuk kamu...


Tulisan ini aku buat, untuk mewakili semua rasa dan perasaan juga harapan yang ingin aku sampaikan kepadamu...


Teruntuk kamu...


Aku menulis surat ini,


Sebuah Surat Cinta yang Tidak Biasa,


Sebuah surat diantara berlembar - lembar surat - surat yang lainnya,


Sebuah surat yang ini kusampaikan padamu,


Ditulis berdasarkan apa yang hati rasakan saat ini.


This is The Truly of The Real Feelings...


Teruntuk kamu yang pernah spesial di hati...

Kamu pula yang pertama kali mendeklarasikan hal itu kepadaku yang entah karena apa, bahwa aku adalah seseorang yang spesial untukmu, di hatimu...

Dan bahwa aku adalah seseorang yang penting bagimu..

Aku ingin berkata...

Bahwa aku...

Kecewa

Marah

Sedih

Sakit Hati

Tidak Terima

Tidak Suka

Padamu...

Pada dirimu yang saat ini, pada sikap dan kelakuan yang kamu pilih lebih tepatnya.


Terimakasih untuk semua rasa yang sungguh sangat menyakitkan dan tidak enak itu.

Kamu tahu? aku rasa kamu memang sudah mengetahui..kamu hebat, jenius juga cerdik!

Yes! semua berdampak!!

Kamu berhasil membuat dampak besarnya,

Kamu terhasil 'membunuh', membumihanguskan, meniadakannya...

Selamat!!! Kamu telah sukses besar hingga sejauh ini...Aku ikut berbahagia selalu untukmu.


Yes, benar..

Untuk saat ini...

Semuanya seperti telah menguap, hilang lenyap, seperti tidak pernah ada artinya lagi..

Entah kemana semua itu kini..

tak pernah ada arti dan harganya sama sekalikah semua yang sudah dilalui itu? Entahlah...


Sebuah hal kecil yang sederhana namun berkekuatan yang diaktifkan untuk menghancurkan itu semua.

Dimana kekuatan kontrol dan kendali ada di tangan sendiri.

Hasil ciptaan diri yang dilakukan dengan sebuah kesadaran dan pemahaman. Dan itu kamu lakukan kepadaku, tidak hanya sekali..sampai sejauh ini sudah dua kali...


Kamu lihat..betapa kuat dan hebatnya hal tersebut...Lihatlah lebih dekat!!

Ia mampu mementalkan komitmen hingga begitu jauhnya,

Membuat janji terpatahkan dan terkoyak,

Empati sirna seperti tidak pernah ada dahulunya,

Yang tersisa hanya rapuh dan goyah.


Namun darimu pula pada akhirnya aku belajar dan mempelajari tentang hakikat dasar dari watak dan sifat dari kebanyakan manusia di muka bumi ini..

Terimakasih banyak pelajarannya, hei kamu...kamu yang pernah mengisi hari - hariku setiap harinya dengan warna - warni pelangi. membuatnya begitu indah dan berwarna. Sungguh, aku tidak akan pernah melupakannya, aku akan mengenangnya sebagai kenangan terindah dan termanis di saat kelam itu, bahkan aku pun sangat mensyukurinya. Betapa beruntungnya aku, pernah memiliki juga merasakan cintamu yang sangat sulit tergapai dan juga sangat mahal sekali harganya. Terimakasih pernah hadir dan memberikan semua kebahagiaan itu...That's mean a lot for me for sure.

Membuat mata dan hati ini kemudian terbelalak lebar menyadari bahwa sesungguhnya betapa banyak kumpulan manusia yang seperti itu.. 

Sangat miris, memang! 

Ironis dan mencengangkan, sudah pasti! 


Dan, kenyataan pahitnya adalah..

Ternyata...

Kamu adalah salah seorang dari rombongan yang berkerumun itu..

Kamu tidak jauh berbeda dengan mereka,

Kamu tidak lagi berbeda, setidaknya di mataku, di sudut pandangku saat ini...

Kamu nyaris tidak ada bedanya, bahkan kamu mungkin lebih tidak berperasaan, hingga mungkin juga bahwa kamu lebih kejam dari mereka..


Bagaimana tidak???

Kamu sanggup memutarbalikkan fakta dan keadaan, bahkan kamu sanggup pula untuk berlagak pilon -innocent-, seolah - olah tidak tahu, polos, lugu..padahal kamu adalah...

Kamu jelas sudah berubah, sudah tidak ada lagi kamu yang dulu, mungkinkah ia sudah mati? Bisa jadi..aku belum tahu pasti...

Hingga yang paling parahnya juga adalah kamu sanggup untuk tidak memiliki empati juga simpati setidaknya untuk sesama manusia.

Terasa begitu janggal sekali untuk seorang kamu yang peka, sensitif juga emosional, bersemangat juga berantusias tinggi...

Menghanyut...

Kemanakah kamu yang jujur, murni dan apa adanya itu? Kamu yang seperti kamu, benar - benar kamu..

Sungguh..aku sangat merindukan kamu yang seperti itu...

Bukan..sekali lagi bukan, dan kamu benar - benar harus tahu bahwa bukan berarti cintaku, rasa dan perasaanku padamu atau apapun itu bersyarat untukmu.

Tidak!!!

Mungkin kamu perlu tahukah? Atau kamu mungkin sudah tahu..atau mungkin juga saat ini kamu sedang menertawakan atau membodoh - bodohi aku?

Karena aku...karena aku tetap sama seperti aku yang dulu. Tidak pernah berubah.

Rasaku yang murni dan tulus padamu tidak pernah terpengaruh oleh apa yang kau beri dan balas kepadaku.

Hingga perubahan yang tidak pernah aku sangka, bahwa kamu akan sanggup melakukannya kepadaku, dan kamu tetap dan juga sanggup melakukannya...


Apa pendapatmu kini? menganggap aku apa kamu kini?

Bagaimanakah perasaanmu? puas? bahagia dan senangkah kamu sekarang? Tersenyum penuh kemenangankah kamu kini? Lakukanlah sesuka, sesenang dan sebebas hatimu...  


Kamu yang paling tahu dan sangat mengerti juga bukan? kemana sebuah hati akan bermuara..apa kata hati...apa pilihan hati...


Lalu, untuk apa tulisan ini dibuat? Seperti yang sudah aku katakan sebelumnya, teruntuk kamu...

Kamu yang entah saat ini sedang apa, dimana, bersama siapa, seperti apa, maunya apa... 

Mungkin, dan hanya mungkin, aku sudah tidak lagi yakin...

Hanya mungkin, saat ini kamu 'mungkin' masih spesial di hatiku, tapi aku kini tidak terlalu tahu pasti lagi..aku sudah semakin tidak yakin lagi...kamu pun mungkin juga sudah tahu itu...

Sudah semakin terkikis kini, entah apakah akan ada lagi atau masih akan tersisa atau terjagakah ia, aku sendiri juga belum tahu...


Idealnya sebuah surat cinta itu ditulis dengan rasa bahagia yang berlimpah ruah, juga berisikan kata - kata pujian juga penghargaan atau yang sejenis dengan itu..penyampaian dan pendeklarasian rasa dan perasaan...

Namun, apa yang aku lakukan dengan Surat Cinta aku yang tidak biasa ini, aku malah menjabarkan semua rasa yang sesungguhnya sedang terjadi dan berkecamuk di dalam hatiku saat ini.

Kamu tidak usah khawatir...tentang rasa dan perasaan yang pernah sama, tentang rasa dan perasaan yang pernah kita miliki bersama di suatu ketika...ia masih bersamaku, entah bagaimana denganmu...

Kamu juga tenang saja, karena biar bagaimanapun aku tetap menjaganya. Setidaknya dia tetap aku simpan dan rawat dengan baik meski ia tidak lagi ingin aku usik untuk ini atau itu.

Kamu juga tetap tersenyumlah karena kamu tetap orang baik, aku tidak akan menganggapmu sebagai orang jahat. Tidak, aku tidak akan begitu. Aku menerima dan memaklumimu, sebagai seorang manusai yang seutuhnya, bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Bahwa kita semua pasti memeliki kekurangn juga kelebihan kita masing - masing. 

Aku memahamimu..dengan semua yang ada padamu, aku merasakan manis bersamamu, juga pahit bersamamu. Aku merasakan bahagia juga kesedihan serta kekecewaan bersamamu, aku merasakan semua kebaikan juga keburukanmu, karena kamu dan aku hanyalah manusia biasa, kita berdua bukanlah malaikat.


Bersama surat ini pula aku ingin menyampaikan bahwa aku akan...

Berhenti,

Mundur,

Mengikhlaskan, merelakan juga melepaskanmu..

Silahkan kamu bebas dan kembali mengembara...

Silahkan kamu cari, apa yang mau kamu cari, 

Silahkan kamu temukan, apa yang mau kamu temukan,

Aku ijin pamit mundur ya, aku mau menjauh sejauh - jauhnya dari dirimu..

Tidak lagi akan melekat ataupun terlibat.

Aku mau membiarkan semuanya sesuai takdir dan ketetapan-Nya..

Aku akan biarkan semesta saja yang akan bekerja untuk kita berdua...


Aku lepaskan kamu, aku biarkan kamu pergi dariku,

Bila kamu memang untukku, jika kamu memang benar adalah garis takdir juga soulmateku, maka suatu saat nanti kamu pasti akan kembali lagi padaku. Entah bagaimana cara dan jalannya kita pasti akan dipertemukan lagi.


Harapanku, bila dan bila, jika kamu akan kembali lagi kepadaku...

Kita perlu membicarakan kembali semuanya sejelas - jelasnya, sejujur - jujurnya, segamblang -gamblangnya jika itu memang memungkinkan dan itu memang adalah jalan untuk pondasi bagi kekuatan dan kesehatan hubungan kita.

Mari dan ayo kita bicara dari hati ke hati.

Tidak perlu mengulangi hal yang tidak perlu, tidak penting, juga tidak sehat itu lagi, jika cinta, kepedulian, juga perasaan itu memang nyata dan benar adanya. 

Komunikasi adalah hampir menjadi segalanya yang harus selalu ada, dijaga juga dirawat. Dan yang lain - lainnya juga. 


Sebagai penutup suratku,

Aku mau memberitahu bahwa aku kini sudah tidak sedih, marah dan kecewa lagi padamu. Mungkin keadaan saat ini yang memang seperti ini adalah yang terbaik untuk kita berdua. Keheningan tidak selalu buruk dan tidak baik, bukan? Aku masih bisa merasakanmu dalam keheningan yang ada ini, aku harap kamu pun demikian juga disana. Maafkan aku, yang masih saja peduli padamu ya. Selalu mengingat dan memikirkanmu, terkadang aku pun masih merindukanmu meski tak sekuat dahulu.

Baik - baik selalu ya kamu disana. Jaga kesehatan dan kewarasannya hehe..sesekali tersenyum dan tertawa lepaslah untuk kebahagiaan hati kamu. Sukses selalu untuk segala apa yang sedang kamu kerjakan dan ingin kamu raih disana. Semoga kamu mendapatkan semua yang terbaik. Sehat dan bahagia selalu ya kamu. Marah - marah, galak dan curigaannya kalau boleh sedikit dikurangin lah hahaha...itu juga kalau kamu mau lah, kalau tidak yo wes lah sa'karepmu wae hahaha...(ngerti opo ora kowe son hahaha wkwkwkwkwk)


Dan yang teristimewa rasa terimakasihku ingin aku sampaikan untuk kamu, -KAMU YANG ISTIMEWA- bahwa kamu pernah dan mungkin akan tetap STAY.

Terimakasih untuk selalu ada disisiku,

Terimakasih untuk tidak pernah mau meninggalkanku,

Terimakasih untuk selalu mau menemani dan menjagaku,

Terimakasih untuk segala kebaikan dan kasih sayangnya padaku,

Terimakasih untuk selalu ada untukku dalam kondisi apapun, 

Semoga Sang Maha Cinta yang akan membalas cintamu padaku berkali - kali lipat banyaknya.

Maafkan aku yang...

Aku bersyukur karenamu.


Sekian surat hati ini aku sampaikan.



Catatan Tambahan:


Plong, lega, bahagia, ringan, pasrah, menerima..setelah menulis surat termehek - mehek seperti di atas tadi. Huhuhu..akhirnyaaa...


Ahhh senangnya...akhirnya airmata itu pun sudah terhenti sekarang, berganti senyuman.


Kata - kata yang pernah aku temukan dan dengar dari tiktok seperti di bawah kemudian menambah ketenangan diri pula hahaha...


Jika kamu mencintai seseorang,

Biarkan dia pergi, jika ia kembali,

Maka ia milikmu.




Namun jika ia tak kembali,

Ketahuilah, maka ia bukan milikmu.


-Ali bin Abi Thalib-


'Apapun yang menjadi takdirmu, akan mencari jalannya untuk menemukanmu.'




Stay Safe, Healthy and Happy Always,

Lots of Love,

-annline- 

Posting Komentar

3 Komentar

  1. Aamiin semoga keinginannya dikabulkan dan dimudahkan Allah kebahagiannya :)

    BalasHapus
  2. Hemm... indah banget bacaan ini. Suka dech, liat sisi kak ani dari tulisan ini.

    BalasHapus
  3. Ini surat beneran nulis dari lubuk hati yang paling dalam ya sis....

    BalasHapus