Ora et Labora - Berdo'a dan Bekerja

Siang itu, menjadi siang hari yang naas di hari selasa, saat ia mendapati hal yang tidak biasa pada wadah berbentuk bulat tabung dimana ratusan makhluk berinsang menggantungkan hidupnya disana.

Ia mendekati wadah tersebut untuk melakukan aktivitas rutinnya saban siang, mengecek para makhluk tanpa tangan dan kaki itu, apakah ada yang sudah mengambang juga terbujur kaku entah di permukaan atau pun di dasar wadah.

Aroma anyir menuju busuk yang seperti bercampur dengan bangkai-bangkai yang sudah kaku dan mulai mengeras menguar, tidak seperti biasanya, semakin lama semakin kuat saat didekati, diiringi dengan degungan serangga penyebar penyakit yang berukuran cukup besar berwarna hijau yang hobinya senang hinggap di kotoran ataupun sesuatu yang beraroma menyengat.

Ia menarik nafas dalam perlahan, menguatkan diri untuk mengangkut kematian yang akan terciduk di alat seroknya.
Kayuhan pertama dari alat serok langsung tersangkut ketika alat itu diayunkan pelan di dalam wadah, betapa terkejutnya ia mendapati penutup wadah berada di dalamnya, menjaring juga menjebak banyak hewan berinsang yang sudah kaku di dalamnya.

Pagi harinya di hari selasa...

Dengan tergopoh, PJ memberitahu dirinya, "Terjadi keanehan, sesuatu telah terjadi, sayangnya dilakukan dengan kurang cerdas oleh oknum yang tidak bertanggungjawab." PJ berkata dengan intonasi nada suara yang terdengar cukup tinggi namun dengan emosi yang cukup dapat ia tahan dengan baik.
Dugaan dicanangkan, telah ada seorang penyusup yang masuk tanpa izin dan melakukan sesuatu. Mungkin mengambil beberapa ekor hewan berinsang di dalam wadah, entah untuk apa, untuk dikonsumsi sendiri karena kekurangan pangan atau apa, entahlah.

Ia kembali menghela nafas, mengikhlaskan, 'Ya sudah tidak apa-apa, untuk sedekah dan berbagi saja, tapi tidak usahlah terulang lagi kelakuan yang merugikan orang lain, yang seperti seorang pecundang juga pencuri...'

Dua hari sebelumnya...

Hari minggu...

PJ dengan dibantu oleh temannya berjibaku saling membantu, untuk membersihkan wadah, mereka berdua menguras wadah dengan menggosoknya, serta memindahkan  hewan berinsang ke tempat yang diameternya lebih lebar sedikit.
Binatang berinsang berkumpul di satu wadah yang sama, dengan jumlah yang cukup banyak, namun masih dalam hitungan yang wajar untuk hidup bersama, tidak terlalu sempit dan berdesakan. Pertimbangan yang lain lagi adalah ukuran yang hampir serupa, tidak terlalu berbeda jauh panjangnya satu sama lain.

Sekali, dua kali hingga ketiga, keempat dan kelima ia lanjutkan menyerok ke dalam wadah, memastikan tidak ada lagi binatang berinsang yang kaku seperti biasanya. Namun apa yang ia dapati di siang hari menjelang sore itu, adalah benar-benar hal yang tidak wajar, sama sekali tidak normal. Biasanya ia hanya akan mendapati setidaknya maksimal sebelas ekor saja yang sudah tidak bernyawa lagi.
Itu artinya dalam sekali serokan, jika ia dapat menjaring sepuluh ekor, maka akan didapati satu hingga dua ekor saja yang sudah kaku, atau tidak sama sekali alias aman. Tapi apa yang terjadi di siang itu adalah kebalikannya, bila yang terserok sepuluh, maka akan didapati hanya satu ekor saja yang masih bernafas, yang lainnya sudah kaku. Ia coba beberapa kali, hingga enam kali, ia ingin memutuskan untuk menyerah.

Di kali ketiga, hatinya berbisik seolah memberitahu, 'Massal! Ini sepertinya adalah kematian massal.'
Husss, ia coba tepis bisikan itu, tapi gemanya cukup benderang, membuatnya semakin yakin bahwa ia sedang menghadapi sesuatu yang berbahaya, kondisi air sama sekali sedang tidak baik-baik saja.

Keciprak..keciprak...
Seekor makhluk berinsang muncul ke permukaan, posisinya seperti berdiri. Ia nampak tercekik kesakitan, gambaran sakaratul maut terpampang nyata, "Please Help Me! Tolong aku..tolong aku..." suara telepati yang coba disampaikan kepadanya.

Ia memutuskan menyudahi untuk menyaksikan penderitaan para hewan tak berdosa itu. Segera saja ia berlari menuju telepon genggamnya, ia harus segera menghubungi dan memberitahu PJ. Bukan hanya sekedar menjerit dalam hati dan meminta PJ untuk secepatnya datang.

Paket Habis. Pyuhhh. 
Hal tak terduga berikutnya yang terjadi, pasalnya tanggal di saat kejadian bukanlah tanggal dimana biasanya paket habis, masih ada sekitar empat belas hari lagi. Ada-ada saja.
Rupa-rupanya itu terjadi karena ada perubahan rentang waktu dan nominal dalam pengisiannya. 

Ya, sudahlah, mau bagaimana lagi? Bukan ia yang mengisi paket dan ia tidak mendapatkan informasi sebelumnya.
Tak begitu lama dari itu, hujan deras pun turun, cukup lama, kondisi itu membuat PJ tidak dapat segera datang juga.

Saat PJ datang, ia segera memberitahu apa yang terjadi di dalam wadah. Bergegas mereka berdua ke lokasi, kondisi sudah pasti tidak menjadi lebih baik. Kenyataan pahit harus ditelan, nyaris tak ada lagi yang dapat diselamatkan. 

Hanya tersisa beberapa ekor saja yang memiliki kemampuan paling kuat untuk bertahan. Air yang sudah beraroma semakin menyengat dengan warna yang tidak terlalu pekat dikeluarkan hingga menuju dasar. Aroma aneh semakin menguar saat air sudah semakin menipis, PJ menghirup aroma gas yang mirip seperti bensin, ada kemungkinan terdapat cairan potasium yang larut di dalamnya.

Kenyataan yang Harus Diterima...
Ia menghela nafas dalam-dalam, "Yah inilah kenyataan yang harus kita terima bersama PJ." Bulir bening berusaha ia tahan agar tidak jatuh dan membuat PJ semakin cemas. Sudah cukuplah sebelumnya ia sudah berurai airmata. mengekspresikan kesedihan, terbayang dari sejak mulanya ia merawat dan menyayangi hewan berinsang itu dari seukuran jari kelingking hingga ada dari mereka yang berukuran menuju jumbo, namun saat tiba waktunya mereka menjadi manfaat, mereka malah harus mati sia-sia begitu saja, dalam waktu sekejap.



Cerita Awal Ann's Farm Academy hadir..

Bermula dari niat baik, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak mulai dari Kepala Rukun Warga, Kepala Rukun Tetangga hingga pemilik lahannya sendiri.
Usaha mandiri yang dimulai dari penelitian dan pengembangan itu berdiri di atas sebuah lahan berpemilik yang sudah terbengkalai serta tidak terurus untuk jangka waktu yang tidak sebentar. 

Bertahun-tahun sudah. Si pemiliknya seperti ingin lepas tangan dan menutup mata, membiarkan properti tua yang ada begitu saja, hingga suatu hari bangunan yang sudah semakin rapuh itu pun ambruk, hingga tinggal puing-puing yang menumpuk tinggi hingga beberapa meter, keambrukan total yang terjadi itu ikut menarik huniannya yang tepat berada disebelahnya hingga tembok rumahnya bolong turut tertarik reruntuhan raksasa. 

Seperti menutup mata dan seolah tak mau tahu menahu tentang hal itu, kondisi hunian ia hanya dibiarkan begitu saja oleh sang penyebab, ia sendirilah yang kemudian harus merogoh koceknya dalam-dalam untuk menambal kebolongan dan memperbaiki keadaan.

Hingga tahun demi tahun berlalu, nyaris tak pernah ia jumpai lagi batang hidung sang pemilik yang seolah tak mau ambil pusing, membiarkannya saja reruntuhan puing-puing bangunan juga area disekitarnya, yang untuk beberapa saat kemudian malah ditumbuhi rumput-rumput liar yang semakin lama semakin tinggi, menyebar dan menutupi area. Kondisi sudah seperti ini pun, mesti ia juga yang bertindak.

Area sudah seperti hutan belantara yang malah semakin membuat tidak nyaman sekitar, dikhawatirkan juga dapat menjadi tempat atau sarang dari hewan melata yang secara nyata sudah pernah ditemukan bahkan ditangkap oleh warga sekitar, hewan melata yang berhasil ditemukan itu berukuran sekitar dua hingga tiga meter jika diprediksi, ia melingkar saat mereka memasukkannya ke dalam karung putih bening agar warga dapat melihat, supaya mereka dapat lebih waspada dan berhati-hati, sebab bahaya mungkin saja dapat mengintai dari mana saja, bahkan dari lingkungan sekitar kita pun ada ancaman hewan buasnya.

Hingga inisiasi itupun akhirnya ditegakkan, dengan tujuan menjaga lingkungan menjadi lebih aman dan pantas juga untuk memberdayakan lahan kosong terbengkalai tak terurus menjadi bermanfaat serta tidak lagi ditumbuhi rumput-rumput liar hingga meninggi. Ditambah ijin dan restu yang kemudian juga dikantongi langsung dari si pemilik, yang entah karena angin apa  muncul dan mendukung.

Berjalanlah rencana menjadi eksekusi. Banyak hal yang perlu dipersiapkan juga dilakukan. Cukup rumit, tidak serta merta mudah begitu saja. Namun ternyata, dipandang sebelah mata dengan segala penilaiannya sendiri yang beraneka, menganggap juga menduga ini dan itu.

Dan, terjadilah..
"Tikaman" tak terduga itu...

Pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik...
Niat dan tujuan baik yang dilakukan seseorang, belum tentu akan dilihat sebagai niat dan tujuan baik oleh orang lain.
Kebanyakan orang akan melihat kulit luarnya dari usaha rintisan seseorang, dianggap ini dan itu, padahal usaha dan pengorbanan seseorang merintis sebuah usaha itu luar biasa(tapi seringnya tak terlihat dan dipedulikan).

Proses perapihan lokasi, diperlukan waktu yang tidak sebentar, mulai dari pembersihan dan pembabatan rumput-rumput liar yang meninggi, perapihan dan perataan puing-puing sehingga setidaknya area dapat dilewati juga dapat diletakkan wadah di atasnya setelah sebelumnya diberi semen juga pasir, dan seterusnya.

Hati orang kita tidak benar-benar bisa tahu dan kendalikan.
Akan ada saja orang yang akan tidak suka pada kita, meski yang kita lakukan tidak mengganggu dan merugikan orang lain.
Akan sulit untuk mengetahui siapa yang sesungguhnya tidak menyukai diri, jika disaat bersua mereka nampak baik dan tetap tersenyum pada kita.
Faktor keamanan juga sangat penting dan perlu diperhitungkan. Keamanan perlu semakin diperkuat dan diperhatikan lagi.
Dan berbagai hal yang lainnya.

Inilah sepotong cerita dari perjalanan cerita yang sudah dilalui.

Tetap semangat ya (for reminder), menghadapi segala aral melintang yang kemudian pasti akan dapat terjadi. Ada untung, ada rugi. Ada kesulitan juga ada kemudahan, ada pelajaran hidup juga hikmah di setiap kejadian.

Yuk yuk semangat lagi ya!!!
Bangun lagi
Coba lagi
Usaha lagi serta tidak lupa untuk terus berdo'a pada-Nya.

Habis Gelap Terbitlah terang..quotes -RA Kartini-

Ora et Labora - Berdo'a dan Bekerja

Malang tak bisa ditolak, untung tak bisa diraih, akan ada selalu ujian dan cobaan di dalam setiap usaha. Lalu, akankah menyerah? Atau..

Posting Komentar

13 Komentar

  1. Semoga usahanya dimudahkan dan diberi kekuatan buat tetep lanjut jalanin usaha ini :)
    Btw, apa ada rencana pasang cctv aja biar pada kapok kl seandainya ada yg "iseng" ?..

    (Febi)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin. Makasih ya.
      Ada rencana, tapi harga CCTV juga ga murah ya hehe..
      Solusi sementara digembok, sebelumnya dikasih lampu utk penerangan.

      Hapus
  2. Jadi ada yang ngeracunin gitu ya kak? amannya pasang CCTV kak biar ketahuan siapa pelakunya.

    Semangat ya kak, semoga lancar usahanya

    BalasHapus
  3. Sebuah usaha yang dikerjakan memang sering terganggu dalam urusan teknis dan nonteknis. Gangguan dari orang-orang yang tidak suka termasuk dalam gangguan nonteknis. Memang sangat menyebalkan sih jika hal itu terjadi. Tapi itu bagian dari resiko. Mesti sabar untuk menemukan pelakunya. Tidak ada salahnya kalau pelakunya dijebak sekalian.

    Semangat mbak ann, ayo bangun lagi untuk menjalankan usahanya. Tidak mudah, tapi bisa dilewati dengan baik. Semangaaat!!!

    BalasHapus
  4. Iqbal - ya biasanya calon pengusaha sukses memang selalu ada cerita sedihnya... Semangat terus :)

    BalasHapus
  5. Wah unik nih gaya berceritanya, terkesan sedang baca fiksi... aku suka

    meski hmm.. jujur, saya agak kesulitan membaca ceritanya, mungkin karena memakai timeline yg mundur, kalimat yg terlalu panjang, dan terlalu banyak pengulangan dalam kalimat yg berdekatan.

    BalasHapus
  6. Hmmm sebuah pembelajaran yang bagus, mgkin tulisannya bisa diperpendek dan ramah pembaca

    BalasHapus
  7. Tulisan dengan gaya bahasa yang halus sekali, kak Ann, sukses terus buat usahanya ya, yakin dan percaya, dengan usaha sebaik baiknya, beriring doa, semuanya akan indah pada waktunya.

    BalasHapus
  8. Semangat kak Ani, semoga setelah ini urusannya dimudahkan dan dilancarkan ya. Aamiin

    -Retno

    BalasHapus
  9. Semoga usahanya berjalan lancar yah, kak. Mungkin ini akan menjadi awal kesuksesan. Semangaaat!!!!

    BalasHapus
  10. Punya aset atau usaha yang berupa makhluk hidup terkadang memang dilematis, karena ada resiko makhluk hidup tsb mati.

    BalasHapus
  11. Suka sama gaya berceritanya. Semoga usahanya dimudahkan dan dilancarkan ya. Semangat!

    (Deny Oey)

    BalasHapus